PM Malaysia Dilaporkan akan Segera Mengundurkan Diri
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dilaporkan akan segera mengundurkan diri. Portal berita MalaysiaKini melaporkan, Muhyiddin kemungkinan akan mengajukan pengunduran diri pada esok hari.
Kabar tentang rencana Muhyiddin untuk mengundurkan diri datang setelah ia kehilangan suara mayoritas di Parlemen Malaysia karena pertikaian dalam koalisi yang berkuasa.
Pengunduran diri itu, jika dikonfirmasi, akan mengakhiri 17 bulan penuh gejolak masa jabatan Muhyiddin. Selain itu, kondisi ini juga diprediksi akan membawa lebih banyak ketidakpastian ke Malaysia, ketika negara itu bergulat dengan lonjakan Covid-19 dan penurunan ekonomi.
Tidak segera jelas siapa yang dapat membentuk pemerintahan berikutnya, karena tidak ada anggota parlemen yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen, atau apakah pemilihan dapat diadakan di Malaysia di tengah pandemi.
Malaysiakini, yang mengutip pernyataan Mohd Redzuan Md Yusof, seorang menteri di departemen perdana menteri, mengatakan, Muhyiddin besok akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah.
Mohd Redzuan mengatakan, Muhyiddin memberi tahu anggota partai tentang keputusannya untuk mengundurkan diri karena dia telah kehabisan semua pilihan lain untuk mempertahankan pemerintahan.
"Besok akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia akan menuju (istana) untuk mengajukan pengunduran dirinya," kata Mohd Redzuan kepada Malaysiakini, seperti dilansir Reuters pada Minggu (15/8/2021).
Tekanan terhadapnya meningkat baru-baru ini setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa, menarik dukungan.
Selama berminggu-minggu Muhyiddin menentang seruan untuk berhenti dan mengatakan dia akan membuktikan mayoritasnya di parlemen melalui mosi tidak percaya pada bulan September.
Tetapi pada hari Jumat, Muhyiddin mengakui untuk pertama kalinya dia tidak memiliki suara mayoritas dan melakukan upaya terakhir untuk merayu oposisi dengan menjanjikan reformasi politik dan pemilihan dengan imbalan dukungan pada mosi percaya. Tawaran itu ditolak dengan suara bulat.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Kabar tentang rencana Muhyiddin untuk mengundurkan diri datang setelah ia kehilangan suara mayoritas di Parlemen Malaysia karena pertikaian dalam koalisi yang berkuasa.
Pengunduran diri itu, jika dikonfirmasi, akan mengakhiri 17 bulan penuh gejolak masa jabatan Muhyiddin. Selain itu, kondisi ini juga diprediksi akan membawa lebih banyak ketidakpastian ke Malaysia, ketika negara itu bergulat dengan lonjakan Covid-19 dan penurunan ekonomi.
Tidak segera jelas siapa yang dapat membentuk pemerintahan berikutnya, karena tidak ada anggota parlemen yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen, atau apakah pemilihan dapat diadakan di Malaysia di tengah pandemi.
Malaysiakini, yang mengutip pernyataan Mohd Redzuan Md Yusof, seorang menteri di departemen perdana menteri, mengatakan, Muhyiddin besok akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah.
Mohd Redzuan mengatakan, Muhyiddin memberi tahu anggota partai tentang keputusannya untuk mengundurkan diri karena dia telah kehabisan semua pilihan lain untuk mempertahankan pemerintahan.
"Besok akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia akan menuju (istana) untuk mengajukan pengunduran dirinya," kata Mohd Redzuan kepada Malaysiakini, seperti dilansir Reuters pada Minggu (15/8/2021).
Tekanan terhadapnya meningkat baru-baru ini setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa, menarik dukungan.
Selama berminggu-minggu Muhyiddin menentang seruan untuk berhenti dan mengatakan dia akan membuktikan mayoritasnya di parlemen melalui mosi tidak percaya pada bulan September.
Tetapi pada hari Jumat, Muhyiddin mengakui untuk pertama kalinya dia tidak memiliki suara mayoritas dan melakukan upaya terakhir untuk merayu oposisi dengan menjanjikan reformasi politik dan pemilihan dengan imbalan dukungan pada mosi percaya. Tawaran itu ditolak dengan suara bulat.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(ian)