Kedubes AS di Kabul Hancurkan Dokumen Sensitif, Dikhawatirkan Mirip Perang Vietnam

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 10:50 WIB
loading...
A A A
Biden bersikeras bahwa ketakutan akan jalan keluar seperti Vietnam tidak berdasar. Ketika ditanya oleh seorang reporter bulan lalu tentang kemungkinan paralel dengan evakuasi Saigon, dia berkata, “Tidak ada sama sekali. Nol. Apa yang Anda miliki adalah, Anda memiliki seluruh brigade yang menerobos gerbang kedutaan kami, enam, jika saya tidak salah. Taliban bukanlah tentara Vietnam Utara. Tidak, mereka tidak sebanding dalam hal kemampuan.”

"Tidak akan ada keadaan di mana Anda melihat orang-orang dievakuasi dari atap kedutaan Amerika Serikat dari Afghanistan. Itu sama sekali tidak sebanding," katanya saat itu.

Tidak semua orang yakin. Anggota Parlemen AS, Mike Rogers, mengatakan nyawa orang Amerika telah dipertaruhkan oleh penarikan "sembrono" pasukan AS dari Afghanistan oleh Biden. Akibatnya, tambah dia, gejolak di Afghanistan tidak mengejutkan, dan yang terburuk belum datang.

"Beberapa minggu yang lalu, Presiden Biden berjanji kepada rakyat Amerika bahwa kita tidak akan memiliki momen Saigon di Afghanistan," kata Rogers dalam sebuah pernyataan.

"Sekarang, kita menyaksikan momen Saigon Presiden Biden terungkap di depan kita."

Anggota Kongres itu memperkirakan pada hari Jumat bahwa batas waktu penarikan akan terlewati karena lebih banyak pasukan dikirim ke negara Asia tengah itu.

Selain 3.000 tentara yang telah dikirim ke Afghanistan, 4.500 hingga 5.000 lainnya sedang dipindahkan ke pangkalan di Kuwait dan Qatar. Demikian dipaparkan juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, Jumat.

Sekitar 3.500 hingga 4.000 berasal dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan akan disiagakan di Kuwait. "Kalau-kalau kami membutuhkan lebih dari 3.000 orang untuk pergi ke Kabul,” kata Kirby.

Sebanyak 1.000 sisanya akan digunakan untuk mempercepat pemrosesan visa di Qatar untuk penerjemah Afghanistan yang membantu militer AS selama perang 20 tahun dan takut akan pembalasan Taliban.

Ronald Neumann, mantan duta besar AS untuk Afghanistan, mengatakan kepada NPR bahwa generasi rakyat Afghanistan yang “membeli nilai-nilai AS” sekarang terancam. Dengan menarik alih-alih mempertahankan kekuatan penstabil kecil di tempatnya, kata dia, pemerintahan Biden sekarang harus berjuang, mengirimkan jumlah pasukan yang sama dalam kondisi buruk sementara visa imigran khusus (SIV) diproses untuk penerjemah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Menguak Alasan Ukraina...
Menguak Alasan Ukraina Jual Harta Karun Logam Tanah Jarang ke Amerika
Houthi Klaim Miliki...
Houthi Klaim Miliki Senjata Baru untuk Blokade Wilayah Udara Israel
Mahathir Mohamad: Trump...
Mahathir Mohamad: Trump Tak Paham Dunia, Ketinggalan 100 Tahun
Rekomendasi
Daftar Kode Redeem Genshin...
Daftar Kode Redeem Genshin Impact 5.6 Mei 2025, Banjir Primogem dan Item Langka!
Polemik Kebijakan Vasektomi,...
Polemik Kebijakan Vasektomi, Wakil Ketua DPRD Jabar Usulkan Data Penerima Bansos Dibenahi
Inter Milan Ukir Sejarah...
Inter Milan Ukir Sejarah di Liga Champions usai Singkirkan Barcelona
Berita Terkini
Trump Kecam Serangan...
Trump Kecam Serangan India ke Pakistan: Sungguh Memalukan!
Pakistan Tembak Jatuh...
Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India, Sejumlah Tentara India Ditawan
Perang Pecah, Sekjen...
Perang Pecah, Sekjen PBB Desak India dan Pakistan Hindari Konfrontasi Militer
Perang Membara, Pakistan...
Perang Membara, Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Ketiga dan Drone
Perang Pecah! India...
Perang Pecah! India Serang 9 Lokasi di Pakistan, Islamabad Tembak 2 Jet Tempur India
Intelijen Turki Gagalkan...
Intelijen Turki Gagalkan Serangan Bom Pager Kedua di Lebanon
Infografis
Perang Membara, Pakistan...
Perang Membara, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved