PM Israel: Warga Lebanon Tersadar Melawan Hizbullah dan Iran
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengatakan para warga Lebanon "tersadar" melawan kelompok Hizbullah dan Iran .
“Di sektor Lebanon, telah terjadi kesadaran yang sangat penting oleh banyak warga negara di negara itu terhadap Hizbullah dan keterlibatan Iran di sana. Bahkan selama krisis ekonomi dan politik yang parah di Lebanon, Iran dan Hizbullah melibatkan warga Lebanon di depan melawan Israel," kata Bennett pada hari Minggu (8/8/2021) di awal rapat Kabinet, seperti dikutip Times of Israel.
Dia menekankan bahwa pemerintah dan tentara Lebanon harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di halaman belakang mereka.
"Dalam hal ini juga, kurang penting bagi kami jika itu adalah organisasi Palestina yang terlibat, atau mereka pembangkang atau independen. Negara Israel tidak akan menerima penembakan di wilayahnya," imbuh perdana menteri, merujuk serangan sejumlah roket asal Lebanon pekan lalu.
Pada hari Jumat, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Amnon Shefler mengatakan bahwa 19 roket telah ditembakkan ke Israel dari Lebanon. Dari 19 roket itu, 16 di antaranya berhasil melintasi perbatasan.
Shefler mengatakan Israel telah berhasil mencegat 10 roket yang ditembakkan. Dia mengatakan Hizbullah bertanggung jawab atas serangan itu.
Pada hari Jumat (6/8/2021) pekan lalu, para warga desa di Lebanon selatan mengadang para anggota kelompok Hizbullah ketika memindahkan roket dan peluncur roket ke desan itu.
Para warga desa memblokir truk dan kendaraan yang membawa roket serta peluncur roket.
“Penduduk desa Chouya marah dengan militan yang didukung Iran, yang telah meluncurkan roket ke sasaran Israel dari lokasi di desa mereka,” tulis media lokal Lebanon.
Para warga mengeklaim kelompok Hizbullah menempatkan desa itu dalam bahaya dari tembakan balasan Israel.
“Di sektor Lebanon, telah terjadi kesadaran yang sangat penting oleh banyak warga negara di negara itu terhadap Hizbullah dan keterlibatan Iran di sana. Bahkan selama krisis ekonomi dan politik yang parah di Lebanon, Iran dan Hizbullah melibatkan warga Lebanon di depan melawan Israel," kata Bennett pada hari Minggu (8/8/2021) di awal rapat Kabinet, seperti dikutip Times of Israel.
Dia menekankan bahwa pemerintah dan tentara Lebanon harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di halaman belakang mereka.
"Dalam hal ini juga, kurang penting bagi kami jika itu adalah organisasi Palestina yang terlibat, atau mereka pembangkang atau independen. Negara Israel tidak akan menerima penembakan di wilayahnya," imbuh perdana menteri, merujuk serangan sejumlah roket asal Lebanon pekan lalu.
Pada hari Jumat, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Amnon Shefler mengatakan bahwa 19 roket telah ditembakkan ke Israel dari Lebanon. Dari 19 roket itu, 16 di antaranya berhasil melintasi perbatasan.
Shefler mengatakan Israel telah berhasil mencegat 10 roket yang ditembakkan. Dia mengatakan Hizbullah bertanggung jawab atas serangan itu.
Pada hari Jumat (6/8/2021) pekan lalu, para warga desa di Lebanon selatan mengadang para anggota kelompok Hizbullah ketika memindahkan roket dan peluncur roket ke desan itu.
Para warga desa memblokir truk dan kendaraan yang membawa roket serta peluncur roket.
“Penduduk desa Chouya marah dengan militan yang didukung Iran, yang telah meluncurkan roket ke sasaran Israel dari lokasi di desa mereka,” tulis media lokal Lebanon.
Para warga mengeklaim kelompok Hizbullah menempatkan desa itu dalam bahaya dari tembakan balasan Israel.
(min)