Israel Ancam Serang Iran Sendirian
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel mengancam akan menyerang Iran sendirian sebagai respons atas serangan drone mematikan terhadap kapal tanker Mercer Street.
Tel Aviv, Washington dan London kompak menuduh Teheran sebagai pihak di balik serangan terhadap kapal tanker yang dikelola perusahaan Israel tersebut. Dua orang tewas ketika drone eksplosif menghantam kapal tanker itu di lepas pantai Oman pada pekan lalu.
Ancaman Israel untuk menyerang Iran sendirian dilontarkan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett. Dia memperingatkan bahwa ada harga bagi mereka yang mengancam negara Yahudi dan menyatakan bahwa Israel sepenuhnya mampu membela diri secara sepihak melawan Teheran.
"Kami bekerja untuk menggalang dunia, tetapi pada saat yang sama kami juga tahu untuk bertindak sendiri," katanya, seperti dilansir Reuters, Rabu(4/8/2021).
"Iran sudah tahu harga yang harus kami bayar ketika seseorang mengancam keamanan kami. Orang-orang Iran perlu memahami bahwa tidak mungkin untuk duduk tenang di Teheran dan menyalakan seluruh Timur Tengah dari sana. Itu sudah berakhir," katanya lagi.
Komentar Bennett muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin memperingatkan respons kolektif atau keroyokan menyusul serangan terhadap kapal tanker Mercer Street.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Blinken mengatakan AS yakin bahwa Iran adalah pelakunya dan telah menggunakan drone peledak satu arah.
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris juga merilis pemberitahuan yang menyatakan serangan itu disengaja, ditargetkan, dan jelas merupakan pelanggaran hukum internasional oleh Iran.
Teheran telah membantah bertanggung jawab, dan mengecam tuduhan keterlibatannya sebagai hal yang "salah" dan "bertentangan".
Serangan terhadap kapal tanker MV Mercer Street bukanlah peristiwa yang terisolasi, tetapi bagian dari ketegangan maritim yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran. Teheran menuduh Tel Aviv menargetkan kapal tanker minyak Iran dalam serangan pesawat tak berawak di lepas pantai Suriah pada akhir April lalu.
Sebelum itu, dua kapal tanker—satu milik perusahaan Norwegia dan satu lagi milik Jepang—diserang pada 13 Juni 2019 di Teluk Oman, di mana Menteri Luar Negeri AS saat itu Mike Pompeo mengeklaim Iran sebagai pelakunya. Serangan serupa lainnya terjadi pada awal Mei, ketika empat kapal tanker minyak—termasuk dua milik Arab Saudi—diserang.
Tel Aviv, Washington dan London kompak menuduh Teheran sebagai pihak di balik serangan terhadap kapal tanker yang dikelola perusahaan Israel tersebut. Dua orang tewas ketika drone eksplosif menghantam kapal tanker itu di lepas pantai Oman pada pekan lalu.
Ancaman Israel untuk menyerang Iran sendirian dilontarkan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett. Dia memperingatkan bahwa ada harga bagi mereka yang mengancam negara Yahudi dan menyatakan bahwa Israel sepenuhnya mampu membela diri secara sepihak melawan Teheran.
"Kami bekerja untuk menggalang dunia, tetapi pada saat yang sama kami juga tahu untuk bertindak sendiri," katanya, seperti dilansir Reuters, Rabu(4/8/2021).
"Iran sudah tahu harga yang harus kami bayar ketika seseorang mengancam keamanan kami. Orang-orang Iran perlu memahami bahwa tidak mungkin untuk duduk tenang di Teheran dan menyalakan seluruh Timur Tengah dari sana. Itu sudah berakhir," katanya lagi.
Komentar Bennett muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin memperingatkan respons kolektif atau keroyokan menyusul serangan terhadap kapal tanker Mercer Street.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Blinken mengatakan AS yakin bahwa Iran adalah pelakunya dan telah menggunakan drone peledak satu arah.
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris juga merilis pemberitahuan yang menyatakan serangan itu disengaja, ditargetkan, dan jelas merupakan pelanggaran hukum internasional oleh Iran.
Teheran telah membantah bertanggung jawab, dan mengecam tuduhan keterlibatannya sebagai hal yang "salah" dan "bertentangan".
Serangan terhadap kapal tanker MV Mercer Street bukanlah peristiwa yang terisolasi, tetapi bagian dari ketegangan maritim yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran. Teheran menuduh Tel Aviv menargetkan kapal tanker minyak Iran dalam serangan pesawat tak berawak di lepas pantai Suriah pada akhir April lalu.
Sebelum itu, dua kapal tanker—satu milik perusahaan Norwegia dan satu lagi milik Jepang—diserang pada 13 Juni 2019 di Teluk Oman, di mana Menteri Luar Negeri AS saat itu Mike Pompeo mengeklaim Iran sebagai pelakunya. Serangan serupa lainnya terjadi pada awal Mei, ketika empat kapal tanker minyak—termasuk dua milik Arab Saudi—diserang.
(min)