Fauci: Meski Kasus Meningkat, AS Tidak akan Kembali Lakukan Lockdown

Senin, 02 Agustus 2021 - 05:31 WIB
loading...
Fauci: Meski Kasus Meningkat,...
Fauci mengatakan, dia tidak berharap AS akan kembali ke melakukan penguncian, meskipun meningkatnya risiko infeksi Covid-19 yang ditimbulkan oleh varian Delta. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Kepala penasihat medis Gedung Putih, Anthony Faucimengatakan, dia tidak berharap Amerika Serikat (AS) akan kembalimelakukan penguncian, meskipun meningkatnya risiko infeksi Covid-19 yang ditimbulkan oleh varian Delta . Sejumlah negara bagian di AS melaporkan peningkatan kasus yang signifikan akibat varian Delta.

Jumlah rata-rata kasus baru yang dilaporkan setiap hari di AS hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit di banyak negara bagian melonjak.

Berbicara dalam program "This Week" ABC, Fauci mengatakan, salah satu alasan AS tidak akan kembali melakukan lockdown adalah karena jumlah orang yang sudah divaksinasi di AS cukup untuk mencegah AS kembali ke titik terburuk pandemi, yakni pada musim dingin tahun lalu.

"Saya tidak berpikir kita akan melihat penguncian," ucap Fauci, yang juga Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS tersebut, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/8/2021).

"Saya pikir kita memiliki cukup persentase orang di negara ini (yang sudah melakukan vaksinasi), tidak cukup untuk menghancurkan wabah, tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi yang kita alami musim dingin lalu,” sambungnya.

Meskipun Fauci tidak berpikir AS perlu untuk melakukan penguncian lagi seperti tahun lalu, dia memperingatkan bahwa segalanya akan menjadi lebih buruk karena varian Delta terus menyebar.

"Kami memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk divaksinasi, namun tidak melakukan vaksinasi,“ tukasnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2096 seconds (0.1#10.140)