Bebas Masker, Swedia Catat Nol Kematian Akibat COVID-19

Minggu, 01 Agustus 2021 - 13:02 WIB
loading...
Bebas Masker, Swedia...
Orang-orang duduk di meja di bar luar ruangan di Stockholm, Swedia, 1 Juli 2021. Foto/Stefan Jerrevang/TT News Agency/via REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Ketika Pusat Pengendalian Penyakit Menular, CDC , Amerika Serikat (AS) mendesak orang Amerika untuk menggunakan masker untuk menahan laju penyebaran varian Delta , kepala ahli epidemiologi Swedia berpendapat bahwa diperlukan lebih banyak data tentang penularan COVID-19 yang disebabkan oleh strain itu. Swedia adalah negara yang bebas masker dengan catatan nol kematian akibat COVID-19 per hari.

"Ada banyak banyak yang tidak kita ketahui tentang varian Delta dan memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan luas tentang jenis virus Corona ," ujar Anders Tegnell seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (1/8/2021).

Dia mencatat bahwa varian tersebut telah beredar di Swedia "untuk beberapa waktu" dengan sedikit efek, terutama di tempat berisiko tinggi seperti panti jompo.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan terhadap data yang baru dirilis oleh CDC yang menunjukkan bahwa strain Delta lebih mudah menular dan berpotensi menyebabkan penyakit yang lebih parah. The New York Times dan media lainnya memuat berita yang melaporkan bahwa CDC sekarang percaya bahwa varian Delta sama menularnya dengan cacar air. Namun perbandingan ini tampaknya tidak membuat Tegnell terkesan.

Baca juga: Dokumen CDC Bocor: Varian Delta Sama Menularnya dengan Cacar Air

“Sulit untuk mengatakan betapa menularnya varian Delta, (seperti) tentang cacar air, kami dapat mengikuti penyakit ini selama beberapa tahun. Infektivitas (Delta) tampaknya sangat tidak merata - dalam beberapa kasus, satu orang menginfeksi seratus orang, kemudian kami memiliki kesempatan lain ketika orang yang terinfeksi tidak menginfeksi siapa pun sama sekali,” tuturnya kepada Aftonbladet Swedia.

Dalam kesempatan terpisah, ia menunjuk fakta bahwa sepertiga dari kota di negara itu melaporkan nol kasus baru COVID-19 selama seminggu terakhir. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan kasus di kalangan anak muda di Stockholm dan kota-kota besar lainnya.

Dan sementara otoritas kesehatan AS menekan orang Amerika di daerah "transmisi tinggi" untuk memakai masker, Swedia menjatuhkan rekomendasi masker terakhir yang tersisa - terkait dengan transportasi umum - pada 1 Juli. Sementara badan kesehatan masyarakat Swedia telah mendukung langkah-langkah seperti jarak sosial dan kerja jarak jauh, tidak ada rekomendasi penggunaan masker di ruang publik.

Baca juga: Kasus Harian COVID-19 Dunia Meningkat, WHO Nyalakan Tanda Bahaya

Dicerca oleh media karena menolak untuk memberlakukan penguncian yang ketat, pendekatan Swedia yang kurang kejam terhadap krisis kesehatan tampaknya membuahkan hasil. Negara Skandinavia itu telah mencatat total delapan kematian terkait COVID-19 sejauh bulan ini, rata-rata 0,25 kematian per hari. Meskipun mungkin jumlah ini akan meningkat karena keterlambatan pelaporan, kematian tidak diragukan lagi anjlok selama beberapa bulan terakhir. Pada 4 Juni, Swedia melaporkan 13 kematian atau lebih banyak dari jumlah keseluruhan di bulan Juli.

Rawat inap harian juga mendekati nol pada bulan Juli. Pada sebagian besar hari di bulan ini, negara itu melihat antara 0-2 kasus COVID-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Pada saat yang sama, kasus harian telah turun tajam sejak April.

Terlepas dari perkembangan yang menjanjikan, Tegnell memperingatkan agar tidak terlalu nyaman dengan kondisi saat ini. Dia menekankan bahwa Swedia masih dalam pandemi dan mendesak warga negaranya, terutama mereka yang berada di kelompok usia yang lebih muda, untuk divaksinasi.

Baca juga: Terus Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Sydney Minta Bantuan Militer untuk Perketat Lockdown
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Tak Ingin Rusia Bangun...
Tak Ingin Rusia Bangun Kekuatan Baru, Swedia Akan Kirim Pasukan ke Ukraina
6 Penembakan di Sekolah...
6 Penembakan di Sekolah Paling Brutal, Mayoritas di AS
5 Fakta Penembakan di...
5 Fakta Penembakan di Sekolah Swedia, Dianggap yang Terburuk dalam Sejarah Negara Itu
Penembakan Terjadi di...
Penembakan Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Putri Madeleine Tinggalkan...
Putri Madeleine Tinggalkan Gelar Kerajaan demi Bisnis Kecantikan
Robert Francis Prevost...
Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama Kelahiran Amerika
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
Harga Emas Antam Anjlok...
Harga Emas Antam Anjlok Rp27.000, Kini Rp1.926.000 per Gram
Manchester United vs...
Manchester United vs Tottenham Hotspur di Final Liga Europa: Penyelamat Wajah Inggris
Kota Punya Mata & Telinga?...
Kota Punya Mata & Telinga? NEC Bongkar Teknologi Rahasia Smart City di Surabaya
Berita Terkini
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Infografis
Waspada, Kasus COVID-19...
Waspada, Kasus COVID-19 Meningkat 2 Kali Lipat di Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved