Dokumen CDC Bocor: Varian Delta Sama Menularnya dengan Cacar Air

Sabtu, 31 Juli 2021 - 16:31 WIB
loading...
A A A


"Ini adalah poin kunci yang merupakan bagian dari alasan CDC mengubah pedomannya," kata Celine Gounder, seorang dokter penyakit menular dan profesor di Universitas New York, kepada AFP.

"Ini tidak terlalu banyak untuk perlindungan Anda sendiri: sebagai orang yang divaksinasi jika Anda memiliki salah satu dari terobosan infeksi ini, Anda mungkin memiliki gejala ringan, Anda mungkin tidak memiliki gejala, tetapi berdasarkan apa yang kami lihat di sini Anda bisa menularkan ke orang lain," terangnya.

Oleh karena itu, CDC telah mengubah panduannya untuk mengatakan bahwa orang yang divaksinasi perlu menguji apakah mereka terpapar virus bahkan jika mereka tidak memiliki gejala.

Jennifer Nuzzo, seorang ahli epidemiologi di Universitas Johns Hopkins, menambahkan bahwa hal yang perlu diperhatikan tentang wabah Provincetown adalah bahwa hal itu terjadi di lingkungan di mana penularan masyarakatnya rendah dan dengan demikian, rekomendasi masker baru CDC tidak akan berlaku di sana.

"Selain itu, pelaporan publik seputar penyelidikan wabah itu menunjukkan bahwa paparan kemungkinan besar terjadi di tempat-tempat seperti bar dan pesta rumah, di mana penggunaan masker tidak mungkin dilakukan," ujarnya kepada AFP.



Slide set CDC juga menunjukkan terobosan infeksi tidak jarang seperti yang diperkirakan sebelumnya dan saat ini menyumbang 35.000 infeksi bergejala per minggu di antara 162 juta orang Amerika yang divaksinasi.

Tinjauan temuan dari negara lain menunjukkan bahwa sementara SARS-CoV-2 yang asli menular seperti flu biasa, namun setiap orang dengan varian Delta menginfeksi rata-rata delapan orang lainnya, membuatnya menular seperti cacar air tetapi masih lebih sedikit daripada campak.

Laporan dari Kanada dan Skotlandia juga menunjukkan kemungkinan lebih parah, dengan kemungkinan rawat inap yang lebih tinggi. Di Singapura juga, hal itu meningkatkan kemungkinan masuk ICU dan kematian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)