Sebuah Kelab Telanjang yang Populer di AS Diubah Jadi Gereja

Senin, 26 Juli 2021 - 12:05 WIB
loading...
Sebuah Kelab Telanjang...
Para jemaat berkumpul di Open Door Baptist Church of Anchorage, gereja yang dulunya bangunan kelab tari telanjang populer di Alaska, AS. Foto/Christianty Daily
A A A
ANCHORAGE - Bangunan yang menampung kelab tari telanjang Fantasies on Fifth yang pernah populer di Alaska, Amerika Serikat (AS), telah diubah menjadi gereja.

Listrik padam ketika pendeta dan jemaat pertama kali tiba, tetapi senter ponsel mengungkapkan karpet hitam dan merah, tempat duduk stan, ruang pertunjukan pribadi, tiang, catwalk, panggung, dan meja dan kursi bar besar berada di antara dekorasi Halloween yang masih dipajang setelah kelab itu ditutup tiba-tiba beberapa tahun yang lalu.



Berkat putri seorang mantan penari eksotis, Linda Dunegan, kelab tari telanjang terkemuka yang sebelumnya menggoda turis dari jalan raya utama menuju Anchorage sekarang menjadi gereja untuk penebusan jiwa, bukan godaan tubuh fana.

Menurut laporan AP, Senin (26/7/2021), tentang gereja itu, Dunegan berpikir bahwa itu memang campur tangan ilahi yang bekerja ketika bangunan yang pernah menampung Fantasies on Fifth diubah menjadi Open Door Baptist Church of Anchorage [Gereja Baptis Pintu Terbuka Anchorage] yang baru, dengan lantai pertunjukan diubah menjadi tempat perlindungan dan tiang penari diganti dengan mimbar.

"Gereja ini muncul karena saya berdoa selama lima tahun," kata Dunegan, yang lahir di Vietnam dan tiba di AS pada 1975.

Pada awal 1980-an, dia dan Ibunya datang ke Anchorage, di mana Ibunya pertama kali bekerja sebagai pelayan dan kemudian pindah ke tarian eksotis di berbagai bar untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut laporan itu, Dunegan tidak yakin apakah Ibunya menari di kelab tari telanjang tersebut. Dunegan berusaha begitu lama untuk memperoleh bangunan itu untuk dijadikan sebuah gereja.

Dia menjelaskan bahwa dia telah mencoba untuk membeli bangunan itu sebelumnya tetapi harus membatalkan usahanya ketika dia dan pemiliknya tidak dapat mencapai kesepakatan. Pemilik kemudian memberi waktu kepada agen real estate seminggu untuk menjual bangunan dan menyarankan agen itu untuk menghubungi Dunegan, dan begitulah bekas situs pesta pora menjadi gereja.

Pahlawan lain dari kisah ini adalah Pendeta Kenny Menendez, yang mengatakan bahwa Tuhan mengatakan kepadanya bahwa dia perlu membuat gereja baru di Anchorage.

"Saya melihatnya sebagai, 'Ya, itu bisa menjadi gereja'," kata Menendez. "Itu hanya perlu facelift."

Yang dimaksud dengan "facelift" adalah pekerjaan seperti mengubah kelab dansa menjadi pelayanan kaum muda. Namun demikian, pendeta itu merasa bahwa Tuhan menyetujui upayanya.

"Saya akan mengatakan Tuhan senang memiliki perubahan, transformasi di gedung, tempat yang benar-benar pada akhirnya mengarahkan lebih banyak orang ke arahnya daripada menjauh," katanya.



Pada saat yang sama, Menendez berpikir bahwa gereja, yang terjepit di antara apotek ganja, toko seks, dan motel kumuh, akan membantu merevitalisasi masyarakat.

Gereja, yang akan merayakan ulang tahun pertamanya pada bulan Oktober nanti, bukan satu-satunya organisasi yang mendapat manfaat dari struktur tiga lantai tersebut.

Dunegan berencana untuk menggunakan lantai dua untuk penggalangan dana dan sebagai tempat resepsi, sedangkan lantai tiga akan berfungsi sebagai markas untuk Children's Benefit Foundation miliknya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)