Taliban dalam Posisi Terkuat, CIA Takut Pemerintah Afghanistan Jatuh

Sabtu, 24 Juli 2021 - 00:20 WIB
loading...
Taliban dalam Posisi...
Direktur CIA menyebut Taliban dalam posisi terkuat dan bisa menjatuhkan pemerintahan Afghanistan. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Direktur CIA William Burns mengatakan pasukan Taliban kemungkinan berada dalam posisi militer terkuat yang pernah mereka miliki sejak 2001, ketika pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik dari Afghanistan .

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Publik Nasional, Burns mengakui bahwa ada kemungkinan pemerintah Afghanistan bisa jatuh saat Taliban bergerak maju. Namun dia juga mengatakan bahwa para pejabat Afghanistan memiliki kemampuan untuk melawan pasukan Taliban.

“Pertanyaan besar bagi saya dan semua rekan saya di CIA dan di seluruh komunitas intelijen adalah apakah kemampuan itu dapat dilakukan dengan jenis kemauan politik dan kesatuan kepemimpinan yang mutlak penting untuk melawan Taliban,” kata Burns kepada NPR.

"Garis tren tentu saja meresahkan, saya tidak berpikir bahwa itu akan membawa kita pada kesimpulan sebelumnya, atau rasa segera atau tak terhindarkan," tambahnya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (24/7/2021).

Presiden AS Joe Biden pada bulan April mengumumkan bahwa ia akan memindahkan pasukan AS dari Afghanistan, dengan alasan bahwa ini adalah waktu untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika. Pasukan AS telah berperang di negara itu selama hampir dua dekade, menyusul serangan teroris pada 11 September 2001.

Pejabat militer AS telah mulai menarik pasukan dari Afghanistan , dan pemerintahan Biden berencana untuk menyelesaikan penarikannya pada bulan September. Tetapi ketika kehadiran militer AS surut, tampaknya Taliban dengan cepat mendapatkan kekuatan.

Awal bulan ini, lebih dari 1.000 personel keamanan Afghanistan dilaporkan mundur ke Tajikistan setelah Taliban menguasai wilayah di Afghanistan Utara.



Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, pada Rabu lalu mengatakan bahwa hampir setengah dari sekitar 420 pusat distrik Afghanistan sekarang berada di bawah kendali Taliban. Pasukan Taliban belum merebut salah satu dari 34 ibu kota provinsi negara itu, meskipun jenderal itu mencatat bahwa mereka "menekan wilayah pinggiran" sekitar setengah dari mereka.

Milley mengatakan pengambilalihan sepenunya oleh Taliban adalah sebuah kemungkinan, meskipun dia mencatat bahwa dia tidak berpikir "permainan akhir belum ditulis."

“Masa depan Afghanistan ada di tangan rakyat Afghanistan, dan ada berbagai kemungkinan hasil di Afghanistan. Dan saya ingin menekankan berulang kali, dan saya telah mengatakan ini sebelumnya, hasil negatif, pengambilalihan otomatis secara militer oleh Taliban, bukan kesimpulan yang sudah pasti," kata Milley.



Sementara pemerintah AS menarik pasukan dari Afghanistan, diplomat dan pejabat intelijen Amerika akan tetap berada di negara itu. AS juga berencana untuk mempertahankan sekitar 650 tentara di negara itu untuk memberikan keamanan bagi para diplomat, dan beberapa ratus lainnya untuk membantu mengamankan bandara negara di Kabul.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Apa Itu New World Order?...
Apa Itu New World Order? Mengungkap Teori Konspirasi Global yang Kontroversial
Rekomendasi
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Pramono: Perpustakaan...
Pramono: Perpustakaan HB Jassin di Taman Ismail Marzuki Bakal Dibuka hingga Malam
Khofifah Pacu Koperasi...
Khofifah Pacu Koperasi Tumbuh Pesat, Dekopinwil Optimistis Ekonomi Rakyat Jatim Menguat
Berita Terkini
Zelensky Ancam Pemimpin...
Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadir di Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
46 menit yang lalu
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
3 jam yang lalu
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
7 jam yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
9 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
9 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
10 jam yang lalu
Infografis
Dalam Semalam, 100 Drone...
Dalam Semalam, 100 Drone Ukraina Berhasil Jatuh di Wilayah Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved