Sistem Rudal Buatan Rusia Tembak Jatuh Seluruh Rudal Israel di Homs Suriah

Jum'at, 23 Juli 2021 - 07:29 WIB
loading...
Sistem Rudal Buatan...
Sistem pertahanan rudal Buk buatan Rusia menembakkan misil pencegat. Foto/REUTERS/Marco Bello/File Photo
A A A
DAMASKUS - Dua jet tempur F-16 Israel menembakkan empat rudal ke wilayah Homs, Suriah , pada Kamis pagi. Semua rudal Zionis itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal buatan Rusia yang dioperasikan tentara Suriah.

Dua jet tempur F-16 Israel menembakkan empat misil dari wilayah udara Lebanon, sekitar pukul 01.11 waktu setempat pada hari Kamis.



“Keempat rudal dihancurkan oleh unit pertahanan udara Suriah yang sedang bertugas, menggunakan sistem Buk-M2E buatan Rusia,” kata Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Russia Today, Jumat (23/7/2021).

Video dan foto intersepsi rudal-rudal Zionis itu telah beredar di media sosial. Itu adalah serangan Israel kedua terhadap Suriah minggu ini.

Sebelumnya, pada hari Selasa, empat jet tempur Israel menembakkan delapan rudal ke provinsi Aleppo, menyerang fasilitas penelitian ilmiah di kota Safira. Menurut kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, Laksamana Muda Vadim Kulit, tujuh dari delapan misil itu ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara Suriah yang menggunakan sistem pertahanan rudal Buk-M2 dan Pantsir-S.

Untuk serangan hari Selasa, jet-jet tempur Israel menembus wilayah udara Suriah melalui wilayah At-Tanf di perbatasan Yordania, yang dikendalikan oleh militer Amerika Serikat.



Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meluncurkan serangan udara ke wilayah Suriah selama bertahun-tahun, di mana Tel Aviv mengatakan itu adalah tindakan pertahanan diri yang ditujukan untuk target “Iran” di negara itu.

Damaskus telah memprotes serangan itu, menyebutnya sebagai tindakan agresi. Awal bulan ini, Rusia, Turki, dan Iran bersama-sama mengutuk serangan Israel yang "berkelanjutan" sebagai pelanggaran terhadap "hukum internasional, hukum humaniter internasional, kedaulatan Suriah, dan negara-negara tetangga."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2147 seconds (0.1#10.140)