Jadi Target Penyadapan Spyware Pegasus, Macron Ganti Ponsel

Jum'at, 23 Juli 2021 - 05:44 WIB
loading...
Jadi Target Penyadapan...
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengganti ponsel dan nomor teleponnya setelah dilaporkan menjadi target penyadapan dengan spyware Pegasus. Foto/news.in-24.com
A A A
PARIS - Presiden Prancis , Emmanuel Macron , mengganti ponsel dan nomor teleponnya setelah media memberitakan perangkat komunikasi sebelumnya telah disadap oleh perangkat pengintai atau spyware Pegasus besutan Israel . Perangkat ini dikenal mampu menembus sistem keamanan ponsel yang kuat.

Juru bicara pemerintah Gabriel Attal sebelumnya mengumumkan bahwa protokol keamanan, terutama yang melibatkan Macron, akan disesuaikan mengingat laporan yang dibuat oleh sekelompok jurnalis global memecahkan cerita tentang Pegasus yang konon digunakan oleh beberapa pemerintah untuk memata-matai jurnalis, aktivis hak asasi manusia, advokat, pejabat asing, dan bahkan kepala negara.

Attal lebih lanjut mencatat bahwa Macron merespons laporan tentang teleponnya yang disadap "dengan sangat serius". Perdana Menteri Prancis Jean Castex secara terpisah menyatakan bahwa Macron telah memerintahkan serangkaian penyelidikan atas kasus dugaan penyalahgunaan spyware Pegasus seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (23/7/2021).

Surat kabar Prancis Le Monde menyebut Maroko berada di balik dugaan serangan Pegasus di telepon Macron, mengingat bahwa pemerintahnya konon mencoba menyadapnya pada tahun 2017. Pada saat itu, Maroko membantah tuduhan itu. Mengomentari klaim baru tentang penyalahgunaan Pegasus, negara tersebut menuntut agar bukti kuat yang membuktikan pelanggaran diberikan.



Macron bukan satu-satunya kepala negara yang ada dalam daftar 50.000 kemungkinan target spyware. Nomor telepon Presiden Irak Barham Salih, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan banyak lagi politisi juga ditemukan dalam daftar ditemukan secara kolektif oleh jurnalis investigasi.



Namun perancang spyware, perusahaan Israel NSO Group, mengklaim bahwa alat itu dibuat dan digunakan semata-mata untuk tujuan memata-matai penjahat dan teroris berbahaya. Mereka pun menolak bertanggung jawab atas skandal tersebut dan menyalahkan pihak-pihak yang menggunakan perangkatnya.

"Jika saya adalah produsen mobil dan sekarang Anda mengambil mobil dan Anda mengemudi dalam keadaan mabuk dan Anda menabrak seseorang, Anda tidak pergi ke pabrik mobil, Anda pergi ke pengemudinya," ujar juru bicara NSO Grup.

"Kami mengirimkan sistem ke pemerintah, kami mendapatkan semua akreditasi yang benar dan melakukan semuanya secara legal," sambungnya.

"Kamu tahu, jika seorang pelanggan memutuskan untuk menyalahgunakan sistem, dia tidak akan menjadi pelanggan lagi," ujarnya.

"Tetapi semua tuduhan dan semua tudingan harus ditujukan kepada pelanggan," cetusnya.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
5 Ikan Paling Beracun...
5 Ikan Paling Beracun di Dunia, Sekali Sentuh Nyawa Melayang!
Aktor Senior Ray Sahetapy...
Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
3 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
6 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
7 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
8 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
9 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
10 jam yang lalu
Infografis
Pewaris Kerajaan Inggris...
Pewaris Kerajaan Inggris Pangeran William Jadi Target Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved