PM Korsel Minta Maaf karena 247 Pelaut Terinfeksi COVID-19 di Kapal Perang

Rabu, 21 Juli 2021 - 00:03 WIB
loading...
PM Korsel Minta Maaf...
Kapal perang Munmu the Great milik Angkatan Laut Korea Selatan. Foto/US Navy
A A A
SEOUL - Perdana Menteri (PM) dan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) telah mengeluarkan permintaan maaf atas kegagalan pemerintah setelah 247 pelaut positif terinfeksi COVID-19 di kapal perang. Dari ratusan pelaut itu, 12 di antaranya dalam kondisi kritis.

"Saya minta maaf karena gagal menjaga kesehatan tentara kami yang mengabdikan diri untuk negara dengan lebih baik," kata PM Kim Boo-kyum dalam rapat pemerintah pada hari Selasa (20/7/2021) seperti dikutip Reuters.



PM Kim Boo-kyum bersumpah untuk merawat para pelaut dengan lebih baik. Dia menjanjikan perawatan dan dukungan pemulihan untuk seluruh kru kapal perang.

Komentar PM Kim diperkuat oleh Menteri Pertahanan Suh Wook yang meminta maaf karena tidak memvaksinasi para pelaut sebelum mereka memulai misi kontra-pembajakan selama delapan bulan.

Kapal perang Munmu the Great, membawa 301 awak yang tidak divaksinasi, berangkat ke Teluk Aden pada awal Februari, beberapa minggu sebelum pihak berwenang Korea Selatan memulai kampanye vaksinasi nasional mereka terhadap COVID-19.

Kementerian Pertahanan mengatakan telah mempertimbangkan melakukan vaksinasi untuk pasukan di luar negeri, tetapi kemudian memilih menentangnya. Kementerian itu mengeklaim itu tidak layak mengingat sumber daya yang terbatas dan persyaratan "rantai dingin" untuk vaksin.

Suh mengatakan kementerian sekarang akan mengkaji kembali kebijakan negara untuk semua unit militer di luar negeri dalam konteks COVID-19.

Di tengah tekanan untuk memecat Suh, Presiden Moon Jae-in mengatakan dia menerima kritik atas penanganan masalah dan telah memerintahkan evaluasi ulang langkah-langkah anti-COVID-19 bagi mereka yang berada di dinas militer dan diplomatik luar negeri.

Sebanyak 247 dari 301 kru telah dites positif terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, menjadikannya cluster COVID-19 terbesar di negara itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1698 seconds (0.1#10.140)