Israel Kecam Keputusan Perusahaan Es Krim AS Hentikan Penjualan di Wilayah Pendudukan

Selasa, 20 Juli 2021 - 14:52 WIB
loading...
Israel Kecam Keputusan...
Israel mengecam keputusan perusahaan es krim Amerika Serikat (AS), Ben & Jerrys berhenti memasarkan produknya di wilayah Palestina yang diduduki. Foto/Ist
A A A
TEL AVIV - Israel mengecam keputusan perusahaan es krim Amerika Serikat (AS) , Ben & Jerry's berhenti memasarkan produknya di wilayah Palestina yang diduduki. Ben & Jerry's mengatakan bahwa penjualan di sana "tidak konsisten" dengan nilai-nilai perusahaan.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett,seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (20/7/2021), mengatakan Ben & Jerry's membuat keputusan yang salah secara moral. Baca juga: Menlu Israel: Ini Bukan saatnya Menjalankan Solusi Dua Negara

“Boikot Israel, sebuah demokrasi yang dikelilingi oleh pulau-pulau teror, mencerminkan kehilangan arah. Boikot tidak berhasil dan tidak akan berhasil, dan kami akan melawannya dengan sekuat tenaga, ”katanya.

Sementara itu, gerakan boikot, divestasi dan sanksi Israel (BDS) menyambut langkah Ben & Jerry's. BDS menyebutnya sebagai langkah tegas untuk mengakhiri keterlibatan perusahaan dalam pendudukan Israel dan pelanggaran hak-hak Palestina.

“Ben & Jerry’s, sebuah perusahaan internasional terkemuka yang bertanggung jawab secara sosial, akhirnya membawa kebijakannya tentang penindasan rezim Israel terhadap Palestina sejalan dengan posisi progresifnya di Black Lives Matter dan perjuangan keadilan lainnya,” katanya.

Namun, menurut Vermonters for Justice in Palestine mengatakan bahwa langkah itu masih gagal untuk mengatasi kemarahan yang meluas atas tindakan pemerintah Israel terhadap orang-orang Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan dan bahwa Ben & Jerry's harus sepenuhnya melepaskan diri dari Israel. Baca juga: Arkeolog Israel Temukan Prasasti Jerubbaal Berusia 3.100 Tahun
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
AS Sadar Diri Akui Kemajuan...
AS Sadar Diri Akui Kemajuan Industri Otomotif China Sulit untuk Dilawan
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Tripoli Mencekam! Baku...
Tripoli Mencekam! Baku Tembak Kelompok Milisi Bersenjata Pecah
Rekomendasi
John Fury Bongkar Kesalahan...
John Fury Bongkar Kesalahan Fatal Tyson Fury Saat Hadapi Oleksandr Usyk
Pengin Tertolak dari...
Pengin Tertolak dari Kejahatan Sihir dan Dengki? Amalkan 10 Hal Terbaik Ini!
Gaji Dosen Honorer Ternyata...
Gaji Dosen Honorer Ternyata Segini! Cek Kisaran Terbarunya di Sini
Berita Terkini
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved