Operasi untuk Atasi Keringat Ketiak, Influencer Seksi Ini Tewas
loading...
A
A
A
GUADALAJARA - Seorang influencer fitness tewas setelah menjalani operasi medis yang gagal untuk mengatasi keringat berlebih di ketiaknya.
Influencer seksi bernama Odalis Santos Mena, 23, awalnya pergi ke SkinPiel—sebuah klinik perawatan kulit di Guadalajara, Meksiko,—untuk menjalani perawatan guna mengurangi keringat ketiak bernama MiraDry.
Perawatan ini menggunakan energi panas untuk menghilangkan kelenjar keringat dan menjanjikan dapat mengurangi bau badan dan bulu ketiak.
Meskipun diyakinkan bahwa perawatannya sederhana dan aman, dia meninggal di awal operasi, diduga karena kelalaian, karena dilaporkan dilakukan oleh non-profesional.
Menurut laporan media lokal yang dilansir The Mirror, Kamis (15/7/2021), sebagai bagian dari perawatan, dia dibius oleh seorang karyawan klinik yang tidak pernah dilatih sebagai ahli anestesi. Dia lantas mengalami serangan jantung beberapa menit kemudian.
Para karyawan klinik melakukan CPR tetapi mereka tidak dapat menghidupkannya kembali.
Penyebab kematiannya diduga kuat karena efek dari kombinasi anestesi dengan Clembuterol, creatine dan oxandrolone.
Kantor Kejaksaan Negeri Jalisco telah membuka penyelidikan atas kematiannya yang terjadi pada Rabu, 7 Juli 2021.
Influencer seksi bernama Odalis Santos Mena, 23, awalnya pergi ke SkinPiel—sebuah klinik perawatan kulit di Guadalajara, Meksiko,—untuk menjalani perawatan guna mengurangi keringat ketiak bernama MiraDry.
Perawatan ini menggunakan energi panas untuk menghilangkan kelenjar keringat dan menjanjikan dapat mengurangi bau badan dan bulu ketiak.
Meskipun diyakinkan bahwa perawatannya sederhana dan aman, dia meninggal di awal operasi, diduga karena kelalaian, karena dilaporkan dilakukan oleh non-profesional.
Menurut laporan media lokal yang dilansir The Mirror, Kamis (15/7/2021), sebagai bagian dari perawatan, dia dibius oleh seorang karyawan klinik yang tidak pernah dilatih sebagai ahli anestesi. Dia lantas mengalami serangan jantung beberapa menit kemudian.
Para karyawan klinik melakukan CPR tetapi mereka tidak dapat menghidupkannya kembali.
Penyebab kematiannya diduga kuat karena efek dari kombinasi anestesi dengan Clembuterol, creatine dan oxandrolone.
Kantor Kejaksaan Negeri Jalisco telah membuka penyelidikan atas kematiannya yang terjadi pada Rabu, 7 Juli 2021.