Momen Langka, Erdogan Teleponan dengan Presiden Israel
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan presiden baru Israel , Isaac Herzog, melalui telepon pada hari Senin. Kantor Kepresidenan Turki mengonfirmasi pembicaraan telepon yang langka antara kedua negara yang hubungannya tegang tersebut.
"Selama panggilan [telepon] dengan Herzog, Erdogan menekankan pentingnya hubungan Turki-Israel untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah," kata Kantor Kepresidenan Turki.
"Erdogan juga menggarisbawahi penekanan Turki untuk melanjutkan dialog meskipun ada perbedaan pendapat," lanjut kantor tersebut, seperti dikutip AFP, Selasa (13/7/2021).
Erdogan, sambung kantor itu, mengatakan kepada Herzog bahwa komunitas internasional mengharapkan solusi dua negara yang permanen dan komprehensif untuk konflik Palestina-Israel dalam kerangka resolusi PBB.
Namun Erdogan mengatakan ada potensi tinggi untuk kerjasama antara kedua negara di bidang termasuk energi, pariwisata, dan teknologi.
Erdogantelahmencitrakan diri sebagai pendukung vokal perjuangan Palestina selama 18 tahun pemerintahannya. Dia berbicara via telepon dengan Herzog setelah sebelumnya mengadakan pembicaraan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu pekan lalu.
"Selama pembiacaraan dengan Abbas, Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak akan tinggal diam terhadap penindasan Israel di Palestina," kata Kantor Kepresidenan Turki.
Saat konflik berkecamuk di Gaza beberapa waktu lalu, Erdogan menuduh Israel melancarkan “terorisme” dan berjanji untuk mengerahkan dunia untuk mempertahankan wilayah Palestina tersebut.
Hubungan antara Israel dan Turki telah tegang sejak sebuah LSM Turki bergabung dalam armada kapal bantuan yang mencoba untuk memecahkan blokade Israel di Jalur Gaza pada tahun 2010.
"Selama panggilan [telepon] dengan Herzog, Erdogan menekankan pentingnya hubungan Turki-Israel untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah," kata Kantor Kepresidenan Turki.
"Erdogan juga menggarisbawahi penekanan Turki untuk melanjutkan dialog meskipun ada perbedaan pendapat," lanjut kantor tersebut, seperti dikutip AFP, Selasa (13/7/2021).
Erdogan, sambung kantor itu, mengatakan kepada Herzog bahwa komunitas internasional mengharapkan solusi dua negara yang permanen dan komprehensif untuk konflik Palestina-Israel dalam kerangka resolusi PBB.
Namun Erdogan mengatakan ada potensi tinggi untuk kerjasama antara kedua negara di bidang termasuk energi, pariwisata, dan teknologi.
Erdogantelahmencitrakan diri sebagai pendukung vokal perjuangan Palestina selama 18 tahun pemerintahannya. Dia berbicara via telepon dengan Herzog setelah sebelumnya mengadakan pembicaraan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu pekan lalu.
"Selama pembiacaraan dengan Abbas, Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak akan tinggal diam terhadap penindasan Israel di Palestina," kata Kantor Kepresidenan Turki.
Saat konflik berkecamuk di Gaza beberapa waktu lalu, Erdogan menuduh Israel melancarkan “terorisme” dan berjanji untuk mengerahkan dunia untuk mempertahankan wilayah Palestina tersebut.
Hubungan antara Israel dan Turki telah tegang sejak sebuah LSM Turki bergabung dalam armada kapal bantuan yang mencoba untuk memecahkan blokade Israel di Jalur Gaza pada tahun 2010.
(min)