Krisis Pangan dan Bahan Bakar Memburuk, Presiden Suriah Naikkan Gaji 50%
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Harga roti di Suriah naik dua kali lipat dan harga bahan bakar solar naik tiga kali lipat akibat krisis keuangan karena 10 tahun perang saudara dan sanksi Barat.
Suriah telah berulang kali menaikkan harga bahan bakar dalam beberapa tahun terakhir untuk mengatasi krisis keuangan.
Kenaikan terbaru itu mengikuti kenaikan harga bensin sebesar 25% pekan lalu.
Untuk meredakan dampak akibat krisis tersebut, Presiden Suriah Bashar Al-assad mengeluarkan dekrit yang menaikkan gaji sektor publik sebesar 50%.
Assad juga menetapkan upah minimum sebesar 71.515 pound Suriah per bulan atau Rp406.000 pada tingkat resmi, naik dari 47.000 pound (Rp261.000).
Dia juga menaikkan pensiun sektor publik dan militer sebesar 40%.
Tidak jelas dari mana dana itu berasal. Seorang ekonom di Damaskus mengatakan pemerintah akan terus menaikkan harga saat krisis semakin dalam.
"Selama tidak ada uang yang masuk ke kas, kenaikan harga akan terus berlanjut," papar ekonom itu.
Suriah sekarang akan membayar 500 pound untuk satu liter bahan bakar solar, naik dari 180 pound di sebagian besar sektor yang harus membayar lebih dulu.
Mustafa Haswiya, dari Perusahaan Suriah untuk Penyimpanan dan Distribusi Produk Minyak, mengatakan 80% kebutuhan bahan bakar Suriah dibeli dari luar negeri menggunakan mata uang asing.
“Perlu menaikkan harga untuk mengurangi tagihan impor,” ujar dia.
Harga roti bersubsidi naik dua kali lipat menjadi 200 pound Suriah. Yayasan Suriah untuk Toko Roti yang dikelola pemerintah mengatakan kenaikan harga bahan bakar solar telah mengakibatkan kenaikan harga roti.
"Ini semua sudah diperkirakan dan sekarang kami khawatir akan kenaikan lebih lanjut dalam harga makanan dan obat-obatan," papar warga Damaskus Wael Hammoud, 41.
Harian pro-rezim Suriah, Al-Watan melaporkan kenaikan bahan bakar solar akan menyebabkan peningkatan biaya transportasi di dalam dan di seluruh provinsi lebih dari 26%.
Biaya produksi juga akan meningkat di sektor pertanian dan industri dan biaya pemanasan rumah akan naik 178%.
Ekonomi Suriah telah terpukul keras oleh perang selama satu dekade, sanksi Barat, korupsi yang meluas serta yang terbaru krisis ekonomi dan keuangan yang parah di negara tetangga Lebanon.
Kenaikan gaji sebelumnya diumumkan pada November 2019. Dolar AS diperdagangkan sekitar 3.200 pound di pasar gelap sementara kurs resminya adalah 2.500 pound.
Hampir 80% warga Suriah hidup dalam kemiskinan, dan 60% rawan pangan. Ini merupakan situasi ketahanan pangan terburuk yang pernah ada di Suriah, menurut PBB.
Suriah telah berulang kali menaikkan harga bahan bakar dalam beberapa tahun terakhir untuk mengatasi krisis keuangan.
Kenaikan terbaru itu mengikuti kenaikan harga bensin sebesar 25% pekan lalu.
Untuk meredakan dampak akibat krisis tersebut, Presiden Suriah Bashar Al-assad mengeluarkan dekrit yang menaikkan gaji sektor publik sebesar 50%.
Assad juga menetapkan upah minimum sebesar 71.515 pound Suriah per bulan atau Rp406.000 pada tingkat resmi, naik dari 47.000 pound (Rp261.000).
Dia juga menaikkan pensiun sektor publik dan militer sebesar 40%.
Tidak jelas dari mana dana itu berasal. Seorang ekonom di Damaskus mengatakan pemerintah akan terus menaikkan harga saat krisis semakin dalam.
"Selama tidak ada uang yang masuk ke kas, kenaikan harga akan terus berlanjut," papar ekonom itu.
Suriah sekarang akan membayar 500 pound untuk satu liter bahan bakar solar, naik dari 180 pound di sebagian besar sektor yang harus membayar lebih dulu.
Mustafa Haswiya, dari Perusahaan Suriah untuk Penyimpanan dan Distribusi Produk Minyak, mengatakan 80% kebutuhan bahan bakar Suriah dibeli dari luar negeri menggunakan mata uang asing.
“Perlu menaikkan harga untuk mengurangi tagihan impor,” ujar dia.
Harga roti bersubsidi naik dua kali lipat menjadi 200 pound Suriah. Yayasan Suriah untuk Toko Roti yang dikelola pemerintah mengatakan kenaikan harga bahan bakar solar telah mengakibatkan kenaikan harga roti.
"Ini semua sudah diperkirakan dan sekarang kami khawatir akan kenaikan lebih lanjut dalam harga makanan dan obat-obatan," papar warga Damaskus Wael Hammoud, 41.
Harian pro-rezim Suriah, Al-Watan melaporkan kenaikan bahan bakar solar akan menyebabkan peningkatan biaya transportasi di dalam dan di seluruh provinsi lebih dari 26%.
Biaya produksi juga akan meningkat di sektor pertanian dan industri dan biaya pemanasan rumah akan naik 178%.
Ekonomi Suriah telah terpukul keras oleh perang selama satu dekade, sanksi Barat, korupsi yang meluas serta yang terbaru krisis ekonomi dan keuangan yang parah di negara tetangga Lebanon.
Kenaikan gaji sebelumnya diumumkan pada November 2019. Dolar AS diperdagangkan sekitar 3.200 pound di pasar gelap sementara kurs resminya adalah 2.500 pound.
Hampir 80% warga Suriah hidup dalam kemiskinan, dan 60% rawan pangan. Ini merupakan situasi ketahanan pangan terburuk yang pernah ada di Suriah, menurut PBB.
(sya)