Lavrov Tegaskan Rusia Tidak akan Campuri Konflik Internal Afghanistan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia tidak akan mengambil tindakan apa pun ketika memburuknya situasi di Afghanistan tidak mempengaruhi situasi di negara lain, khususnya sekutu Moskow. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Adapun aksi militer yang berlanjut tanpa adanya proses politik, maka peristiwa di wilayah Afghanistan menjadi perhatian kami secara eksklusif dari sudut pandang kemungkinan ini akan meluber ke negara sekutu kami," ucap Lavrov.
Dia menuturkan, fakta bahwa Taliban telah menduduki pos perbatasan di perbatasan dengan Iran dan di perbatasan dengan Tajikistan, akan menjadi pertimbangan Rusia. Baca Juga: Pembunuh Pengusaha Emas di Papua Ternyata WNA Afghanistan, Pelaku Selingkuhan Istri Korban
Namun, seperti dilansir Tass pada Minggu (11/7/2021), dia sekali lagi menegaskan, jika konflik itu hanya berkutat di dalam wilayah Afghanistan, maka Rusia tidak akan mengambil tindakan apapun.
"Sementara ini terjadi di wilayah Afghanistan, kami tidak akan melakukan tindakan apa pun kecuali seruan mendesak kami untuk proses politik, yang semua warga Afghanistan mengatakan mereka mendukung, agar terjadi sesegera mungkin," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepala Staf Gabungan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), Anatoly Sidorov mengatakan Rusia akan menggempur Taliban jika mereka melancarkan serangan ke Tajikistan.
Rusia dan Tajikistan adalah anggota CSTO, sebuah aiansi militer yang dibentuk pada tahun 1992, yang beranggotakan enam bekas negara Uni Soviet. Selain Rusia dan Tajikistan, anggota lainnya adalah Armenia, Belarus, Kazakhstan dan Kirgistan.
"Adapun aksi militer yang berlanjut tanpa adanya proses politik, maka peristiwa di wilayah Afghanistan menjadi perhatian kami secara eksklusif dari sudut pandang kemungkinan ini akan meluber ke negara sekutu kami," ucap Lavrov.
Dia menuturkan, fakta bahwa Taliban telah menduduki pos perbatasan di perbatasan dengan Iran dan di perbatasan dengan Tajikistan, akan menjadi pertimbangan Rusia. Baca Juga: Pembunuh Pengusaha Emas di Papua Ternyata WNA Afghanistan, Pelaku Selingkuhan Istri Korban
Namun, seperti dilansir Tass pada Minggu (11/7/2021), dia sekali lagi menegaskan, jika konflik itu hanya berkutat di dalam wilayah Afghanistan, maka Rusia tidak akan mengambil tindakan apapun.
"Sementara ini terjadi di wilayah Afghanistan, kami tidak akan melakukan tindakan apa pun kecuali seruan mendesak kami untuk proses politik, yang semua warga Afghanistan mengatakan mereka mendukung, agar terjadi sesegera mungkin," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepala Staf Gabungan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), Anatoly Sidorov mengatakan Rusia akan menggempur Taliban jika mereka melancarkan serangan ke Tajikistan.
Rusia dan Tajikistan adalah anggota CSTO, sebuah aiansi militer yang dibentuk pada tahun 1992, yang beranggotakan enam bekas negara Uni Soviet. Selain Rusia dan Tajikistan, anggota lainnya adalah Armenia, Belarus, Kazakhstan dan Kirgistan.
(ian)