Tentara AS Hengkang, Afghanistan Minta Bantuan Rusia, China dan India

Sabtu, 10 Juli 2021 - 11:59 WIB
loading...
Tentara AS Hengkang, Afghanistan Minta Bantuan Rusia, China dan India
Tentara Tentara Nasional Afghanistan memeriksa lokasi serangan bom mobil di sebuah pangkalan militer di distrik Shirzad, Nangarhar, Afghanistan, 30 Januari 2021. Foto/REUTERS/Parwiz
A A A
KABUL - Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan Hamdullah Mohib mengumumkan pada hari Jumat bahwa Afghanistan meminta bantuan eksternal, termasuk Rusia, China dan India untuk membantu memerangi terorisme di negara itu.

Permintaan bantuan disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya menarik pasukannya dari negara yang dilanda konflik tersebut.



Seiring dengan penarikan pasukan NATO, kelompok Taliban mengeklaim telah menguasai 85 persen wilayah Afghanistan dalam konflik selama beberapa hari terakhir.

Mohib menekankan bahwa bantuan eksternal apa pun tidak boleh mengganggu urusan internal pemerintah Afghanistan.

"Kami tidak perlu mengganti satu negara adidaya dengan yang lain, perdamaian dan stabilitas hanya mungkin terjadi dalam kasus kerjasama dengan semua orang di kawasan dan sekitarnya, tetapi kami meminta mitra eksternal untuk membantu pasukan pertahanan dan keamanan kami memerangi terorisme, di mana mereka dimaksudkan, dan tidak ikut campur dalam urusan internal kami," kata Mohib.

"Kami menyambut baik dukungan teknis dari semua mitra eksternal, tentu saja, dari China, India, dan Rusia," lanjut Mohib, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (10/7/2021).

Mohib melanjutkan dengan menegaskan pihak berwenang Afghanistan telah mengakui hak Taliban untuk eksis sebagai kekuatan politik yang sah, bukan "monopoli", bersama kelompok-kelompok lain di Afghanistan.

Taliban telah merayakan kemenangannya dengan mengeklaim telah menguasai 85 persen wilayah di Afghanistan.

Berbicara dalam konferensi pers hari Jumat di Moskow, Rusia, pejabat Taliban Shahabuddin Delawar mengatakan; "Anda dan seluruh komunitas dunia mungkin baru-baru ini mengetahui bahwa 85 persen wilayah Afghanistan telah dikuasai."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)