Inggris: Varian Baru Covid-19 Perumit Rencana Pelonggaran Pembatasan Perjalanan

Kamis, 24 Juni 2021 - 15:28 WIB
loading...
Inggris: Varian Baru Covid-19 Perumit Rencana Pelonggaran Pembatasan Perjalanan
Menteri Lingkungan Inggris, George Eustice menuturkan pihaknya ingin mengizinkan orang bepergian ke luar negeri lagi untuk liburan, tetapi varian baru Covid-19 memperumit hal itu. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Menteri Lingkungan Inggris, George Eustice menuturkan pihaknya ingin mengizinkan orang bepergian ke luar negeri lagi untuk liburan. Tetapi, jelasnya, varian baru dari Covid-19 memperumit rencana untuk melonggarkan aturannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Eustice ditanya apakah orang Inggris akan dapat menikmati liburan di Spanyol tahun ini, di tengah spekulasi bahwa pembatasan perjalanan ke Ibiza dan Mallorca dapat dikurangi. Dia menuturkan, bahwa London ingin mengizinkan warga Inggris berlibur, tapi kehadiran varian baru, buat semuanya menjadi rumit.

"Yah, secara pribadi saya ingin kita kembali ke posisi di mana kita dapat mendukung mereka yang ingin bepergian untuk melakukannya, tidak ada yang menyukai pembatasan kejam yang harus kita terapkan selama setahun terakhir ini," ujarnya. Baca juga: Tukang Pos Ini Mengembalikan Surat karena Alamat yang Dituju Surga

"Menteri Transportasi Grant Shapps akan menerbitkan pembaruan hari ini yang menunjukkan apakah ada negara lain yang telah ditambahkan ke daftar hijau Inggris untuk perjalanan yang aman," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (24/6/2021).

Saat ini hanya ada 11 tujuan "hijau" di mana orang dapat pergi tanpa harus dikarantina saat mereka kembali, secara efektif memastikan industri perjalanan tetap tutup meskipun penguncian di dalam negeri sudah dilonggarkan.

Pembukaan kembali perjalanan yang lebih luas dari Inggris juga menghadapi tantangan baru karena Eropa dapat mulai membatasi masuknya warga Inggris.

Kanselir Jerman, Angela Merkel kemarin mengatakan bahwa dia ingin negara-negara Eropa untuk menerapkan karantina kepada orang dari negara dengan tingkat infeksi varian Delta cukup tinggi, seperti Inggris.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)