Israel Klaim Berhasil Tembak Jatuh Drone dengan Senjata Laser di Pesawat

Selasa, 22 Juni 2021 - 07:08 WIB
loading...
Israel Klaim Berhasil Tembak Jatuh Drone dengan Senjata Laser di Pesawat
Drone yang menjadi target serangan dengan senjata laser di atas Laut Mediterania. Foto/twitter
A A A
TEL AVIV - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Israel mengatakan laser kuat yang dipasang di pesawat yang dikembangkannya mampu menembak jatuh beberapa pesawat tak berawak (drone) selama tes di Laut Mediterania.

Ini menjadi uji coba senjata laser pertama yang berhasil bagi Israel.

“Selama uji coba pencegatan pekan lalu, sistem laser dipasang pada pesawat Cessna sipil, yang bertugas menemukan dan menghancurkan drone dengan bantuan sistem deteksi dan pelacakan otonom,” ungkap Kementerian Pertahanan Israel.



“Kami berhasil mencegat beberapa UAV di udara, dalam jarak lebih dari satu kilometer,” papar Brigadir Jenderal Yaniv Rotem, kepala tim penelitian dan pengembangan Kementerian Pertahanan Israel.



“Ini adalah pertama kalinya di Israel kami berhasil melakukan ini,” ujar dia.



Dia memuji tes tersebut sebagai, “Pencapaian teknologi yang inovatif bagi Israel.”

Rotem mengatakan kepada wartawan bahwa Kementerian Pertahanan berencana “memiliki laser di wilayah Gaza.”

Rekaman yang dirilis Kementerian Pertahanan menunjukkan sistem laser membakar beberapa drone, menyebabkan mereka meledak dan jatuh ke laut.

Wajah operator sistem dan prajurit lain yang ditampilkan dalam klip video itu diburamkan.

Sistem ini awalnya dimaksudkan untuk memainkan peran defensif, untuk mengeluarkan roket yang ditembakkan ke wilayah Israel, serta yang ofensif.

Salah satu kelemahan taktis utama dari laser berbasis darat adalah laser menjadi sangat tidak berguna dalam cuaca mendung atau buruk, sedangkan versi yang dipasang di udara sedang dikembangkan terutama untuk mengatasi keterbatasan ini karena pesawat pengangkut dapat naik di atas tutupan awan.

Satu laser berbasis darat diharapkan akan digunakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sekitar tahun 2024.

“Adapun sistem yang dipasang di udara, dibutuhkan setidaknya satu dekade lagi sebelum dapat beroperasi,” papar Rotem.

“Tes masa depan akan fokus pada menempatkan laser di area yang lebih luas dan lebih meningkatkan jangkauan dan efektivitasnya,” pungkas dia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)