Israel Izinkan 'Ekspor Terbatas' Produk Pertanian dari Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel menyatakan bahwa pihaknya akan mengizinkan "ekspor terbatas" produk pertanian dari Gaza . Izin ini dikeluarkan satu bulan setelah gencatan senjata dan sepekan setelah pemerintah Israel baru terbentuk.
Gaza, rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina, telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007. Pembatasan ekstra sejak konflik bulan lalu membuat para petani Gaza tidak dapat mengekspor produk mereka seperti biasanya. Kondisi ini menciptakan melimpahnya produk seperti tomat dan stroberi, menyebabkan harga jatuh.
"Ekspor terbatas produk pertanian dari Jalur Gaza akan dimulai pada awal pekan," kata COGAT, badan militer Israel yang mengelola urusan sipil di wilayah Palestina.
"Tindakan sipil ini, yang telah disetujui oleh eselon politik, bergantung pada pemeliharaan stabilitas keamanan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (21/6/2021).
Produk-produk pertanian tersebut, jelas COGAT, akan diizinkan keluar dari Gaza melalui penyebarangan Kerem Shalom.
Seperti diketahui, Israel dan Hamas saat ini masih terlibat gencatan senjata rapuh, yang disepakati pada akhir Mei lalu. Gencatan senjata ini disepakati setelah konflik hebat selama 11 hari, yang menewaskan 260 warga Palestina dan 11 warga Israel.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi sejumlah pelanggaran gencatan senjata. Seperti, serangan udara Israel, yang kemudian direspon oleh Hamas dengan menyalakan balon pembakar untuk memicu kebakaran di lahan pertanian Israel.
Gaza, rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina, telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007. Pembatasan ekstra sejak konflik bulan lalu membuat para petani Gaza tidak dapat mengekspor produk mereka seperti biasanya. Kondisi ini menciptakan melimpahnya produk seperti tomat dan stroberi, menyebabkan harga jatuh.
"Ekspor terbatas produk pertanian dari Jalur Gaza akan dimulai pada awal pekan," kata COGAT, badan militer Israel yang mengelola urusan sipil di wilayah Palestina.
"Tindakan sipil ini, yang telah disetujui oleh eselon politik, bergantung pada pemeliharaan stabilitas keamanan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (21/6/2021).
Produk-produk pertanian tersebut, jelas COGAT, akan diizinkan keluar dari Gaza melalui penyebarangan Kerem Shalom.
Seperti diketahui, Israel dan Hamas saat ini masih terlibat gencatan senjata rapuh, yang disepakati pada akhir Mei lalu. Gencatan senjata ini disepakati setelah konflik hebat selama 11 hari, yang menewaskan 260 warga Palestina dan 11 warga Israel.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi sejumlah pelanggaran gencatan senjata. Seperti, serangan udara Israel, yang kemudian direspon oleh Hamas dengan menyalakan balon pembakar untuk memicu kebakaran di lahan pertanian Israel.
(ian)