PBB: Myanmar Berisiko Perang Saudara Skala Besar

Sabtu, 19 Juni 2021 - 12:04 WIB
loading...
PBB: Myanmar Berisiko...
Seorang demonstran antikudeta militer Myanmar beraksi membawa bom bolotov. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK CITY - Majelis Umum PBB telah menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar setelah Utusan Khusus PBB Christine Schraner Burgener memperingatkan negara itu berisiko dilanda perang saudara skala besar.

"Risiko perang saudara skala besar adalah nyata," kata Burgener.



Myanmar dilanda kekacauan setelah kudeta militer 1 Februari lalu, di mana junta militer mengambil alih kekuasaan dan menangkap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

"Waktu sangat penting. Kesempatan untuk membalikkan pengambilalihan militer semakin menyempit," kata Burgener seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/6/2021).

Dalam langkah yang jarang terjadi pada hari Jumat, 193 anggota PBB mengutuk kudeta militer Myanmar 1 Februari dan mendesak militer untuk segera menghentikan semua kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai serta mengakhiri pembatasan internet dan media sosial.

Dalam resolusi yang tidak mengikat, PBB memerintahkan penghentian aliran senjata ke Myanmar dan menyerukan pembebasan para tahanan politik, termasuk Aung San Suu Kyi.

Sekretaris Jenderal PBB yang baru terpilih kembali Antonio Guterres mengatakan penting untuk mengirim pesan yang jelas kepada militer Myanmar.

"Kita mutlak harus menciptakan kondisi agar demokrasi dipulihkan," katanya.

"Kita tidak bisa hidup di dunia di mana kudeta militer menjadi norma. Ini sama sekali tidak bisa diterima," ujarnya.



Namun Duta Besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, yang berbicara atas nama pemerintah sipil terpilih di negara itu, mengatakan dia kecewa karena butuh waktu lama untuk mengadopsi resolusi PBB dan tak ada yang menjamin keselamatan rakyat.

"Sangat penting bahwa tidak ada negara yang harus mendukung militer," katanya, seraya menambahkan bahwa resolusi itu masih kehilangan banyak poin penting untuk menyelamatkan nyawa.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
Layakkah Soeharto Diberi...
Layakkah Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional?
Berita Terkini
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
1 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
4 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
5 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
6 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
7 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
7 jam yang lalu
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved