Pengacara Perawat: Dokter Membunuh Diego Maradona!
loading...
A
A
A
BUENOS AIRES - Seorang pengacara untuk salah satu perawat yang sedang diselidiki dalam kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona , mengatakan dokterlah yang bertanggung jawab atas kematian sang legenda.
Dahiana Gisela Madrid, 36, salah satu perawat yang diselidiki tersebut telah menyampaikan kesaksiannya di pengadilan. Pengacaranya, Rodolfo Baque, telah merilis pernyataan sebagai kesimpulan dari kesaksian kliennya.
"Mereka [dokter dan perawat] membunuh Diego," kata Baque kepada wartawan, yang menegaskan bahwa kematian itu disebabkan oleh kelalaian dokter, seperti dikutip AP, Kamis (17/6/2021).
Baque juga mengungkapkan bahwa kliennya bersikeras bahwa Maradona membutuhkan pemindaian computerized axial tomography (CAT) setelah pasien jatuh di rumah sakit. Ajudan Maradona menolak untuk melakukannya, dengan alasan perhatian yang tidak diinginkan dari seorang jurnalis.
"Pada akhirnya, ada banyak tanda peringatan bahwa Maradona akan meninggal. Dan tidak ada dokter yang melakukan apa pun untuk mencegahnya," kata pengacara itu saat jeda dalam kesaksian Madrid yang berlanjut selama lebih dari delapan jam.
Perawat berusia 36 tahun dan enam pekerja medis lainnya berada di bawah penyelidikan atas pembunuhan tidak disengaja setelah jaksa mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa Maradona tidak menerima perhatian medis yang diperlukan.
Para terdakwa bisa menghadapi delapan sampai 25 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Maradona meninggal pada 25 November dalam usia 61 tahun setelah gagal jantung akut yang menyebabkan edema paru.
Dahiana Gisela Madrid, 36, salah satu perawat yang diselidiki tersebut telah menyampaikan kesaksiannya di pengadilan. Pengacaranya, Rodolfo Baque, telah merilis pernyataan sebagai kesimpulan dari kesaksian kliennya.
"Mereka [dokter dan perawat] membunuh Diego," kata Baque kepada wartawan, yang menegaskan bahwa kematian itu disebabkan oleh kelalaian dokter, seperti dikutip AP, Kamis (17/6/2021).
Baque juga mengungkapkan bahwa kliennya bersikeras bahwa Maradona membutuhkan pemindaian computerized axial tomography (CAT) setelah pasien jatuh di rumah sakit. Ajudan Maradona menolak untuk melakukannya, dengan alasan perhatian yang tidak diinginkan dari seorang jurnalis.
"Pada akhirnya, ada banyak tanda peringatan bahwa Maradona akan meninggal. Dan tidak ada dokter yang melakukan apa pun untuk mencegahnya," kata pengacara itu saat jeda dalam kesaksian Madrid yang berlanjut selama lebih dari delapan jam.
Perawat berusia 36 tahun dan enam pekerja medis lainnya berada di bawah penyelidikan atas pembunuhan tidak disengaja setelah jaksa mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa Maradona tidak menerima perhatian medis yang diperlukan.
Para terdakwa bisa menghadapi delapan sampai 25 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Maradona meninggal pada 25 November dalam usia 61 tahun setelah gagal jantung akut yang menyebabkan edema paru.