Pompeo: Biden di Posisi Lemah Saat Bertemu Putin

Rabu, 16 Juni 2021 - 15:26 WIB
loading...
Pompeo: Biden di Posisi Lemah Saat Bertemu Putin
Pompeo sebut Biden akan memulai pembicaraan di posisi lebih lemah dan menurutnya, posisinya akan lebih kuat jika memilih untuk melanjutkan kebijakan Trump. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo akan bicara mengenai pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin . Pompeo menguraikan apa yang harus dilakukan Biden di pertemuan tersebut.

Biden dan Putin dijadwalkan bertemu di Jenewa, Swiss. Meskipun itu bukan pertama kalinya keduanya bertemu, itu akan menandai pertama kalinya Biden akan melakukannya sebagai panglima tertinggi Amerika.

Dalam sebuah opini yang ditulis untuk Fox News, Pompeo mengklaim bahwa Biden akan memulai pembicaraan posisi lebih lemah. Menurutnya, posisi Biden akan lebih kuat jika dia memilih untuk melanjutkan banyak kebijakan era Donald Trump.

"Kami di pemerintahan Trump menciptakan pengaruh nyata terhadap Rusia yang bisa dia gunakan. Sebaliknya, dia memilih untuk meninggalkannya," tulis Pompeo, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/6/2021).

“Bahkan hanya dalam beberapa bulan menjabat, Biden telah memberi isyarat kepada Putin bahwa dia pemalu dan tidak siap untuk menghadapi tantangan Rusia, sebuah kelemahan yang pasti dirasakan oleh mantan agen KGB Putin," sambungnya.

Biden, jelasnya, telah mulai menyia-nyiakan pengaruh ini, sebagian dengan mengirim telegram perubahan iklim sebagai prioritas keamanan nasional utamanya. Dia mencatat bahwa “mendorong” pasukan Amerika untuk percaya bahwa lingkungan adalah prioritas utama adalah “pola pikir konyol” dan "sangat berbahaya".

“Ini memberi tahu agresor bahwa prioritas strategis kami rusak, dan kami siap dimanfaatkan. Biden perlu menjelaskan kepada Putin bahwa militer kami menempatkan agresi Rusia di eselon tertinggi ancaman dan dia akan mendukung angkatan bersenjata kami dalam mencegahnya,” ucapnya.

“Setiap janji yang dibuat Putin untuk mengatasi perubahan iklim bersama adalah hampa. Rusia adalah negara penghasil minyak utama yang akan mendapatkan pengaruh geopolitik di seluruh dunia jika Amerika mengurangi produksi minyak dan gas kita. Agenda Pertama Perubahan Iklim adalah bodoh dalam banyak hal," jelasnya.

Dia melanjutkan, Biden perlu menjelaskan kepada Putin bahwa menyesuaikan diri dengan China akan membuat negaranya menjadi negara bagian dari Partai Komunis China dan bahwa “pertaruhan" Rusia yang lebih baikadalah berpisah dari Beijing.

Pompeo lebih lanjut mendesak Biden untuk menyerukan pembebasan Alexei Navalny, membujuk Putin untuk menekan China agar bergabung dengan perjanjian START Baru AS-Rusia, dan mendorong penghentian Nord Stream 2.

“Selama bertahun-tahun, Demokrat mengeluh bahwa Trump tidak keras terhadap Rusia, sambil mengabaikan fakta. Sekarang Biden memiliki kesempatan untuk berbicara. Jika Biden meminta maaf untuk Amerika atau memberikan visi kerja sama, Putin akan merasakan kelemahan dan kebijakan Rusia Amerika akan bertahan selama tiga setengah tahun," tukasnya.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2036 seconds (0.1#10.140)