Pasca Ditabraknya Keluarga Muslim, KBRI Ottawa Imbau WNI Tingkatkan Kewaspadaan
loading...
A
A
A
OTTAWA - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Ottawa meminta kepada warga negara Indonesia (WNI) di Kanada untuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini datang setelah adanya satu keluarga Muslim yang senjaga ditabrak oleh seorang pria aawal pekan ini.
"Imbauan penting dari seluruh perwakilan RI di Kanada untuk seluruh masyarakat Indonesia di Kanada. Pada hari Senin, 7 Juni 2021, pihak Kepolisian Kota London, Ontario menyatakan adanya hate crime kepada salah satu keluarga Muslim di London, Ontario. Pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian," kata KBRI Ottawa.
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat Indonesia di Kanada untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa dengan menambah kewaspadaan," sambungnya seperti dikutip Sindonews dari laman Twitter KBRI Ottawa pada Rabu (9/6/2021).
KBRI Ottawa menuturkan agar WNI untuk selalu memantau berita dari kanal-kanal resmi dan mengikuti arahan dari aparat kepolisian setempat.
"Nomor darurat perwakilan RI, KBRI Ottawa: 1-613-410-1481, KJRI Toronto: 1-416-312-5514 dan KJRI Vancouver: 1-778-7781992," ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri,KanadaJustin Trudeau mengatakan tindakan menabrak mati empat orang sekeluarga muslim di Ontario merupakan serangan teroris. Dia bersumpah untuk memerangi Islamofobia.
Ini adalah serangan teroris, dimotivasi oleh kebencian, di jantung salah satu komunitas kami. Pemerintah akan mengambil lebih banyak tindakan untuk membongkar kelompok kebencian sayap kanan, seperti yang kami lakukan dengan Proud Boys dengan menambahkan mereka ke daftar [kelompok] teroris Kanada," ujarnya.
Nathaniel Veltman, tersangka alam kasus ini, ditangkap tidak jauh dari persimpangan tempat serangan terjadi di London, Ontario. Dia mengenakan rompi pelindung tubuh saat beraksi.
Keluarga yang meninggal setelah tabrak lari itu berlangsung merupakan keluarga dengan beberapa generasi. Yakni, Salman Afzaal, 46; istrinya, Madiha Salman, 44; putri mereka yang berusia 15 tahun, Yumnah Afzaal; dan Ibu Salman, Afzaal yang berusia 74 tahun.
"Imbauan penting dari seluruh perwakilan RI di Kanada untuk seluruh masyarakat Indonesia di Kanada. Pada hari Senin, 7 Juni 2021, pihak Kepolisian Kota London, Ontario menyatakan adanya hate crime kepada salah satu keluarga Muslim di London, Ontario. Pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian," kata KBRI Ottawa.
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat Indonesia di Kanada untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa dengan menambah kewaspadaan," sambungnya seperti dikutip Sindonews dari laman Twitter KBRI Ottawa pada Rabu (9/6/2021).
KBRI Ottawa menuturkan agar WNI untuk selalu memantau berita dari kanal-kanal resmi dan mengikuti arahan dari aparat kepolisian setempat.
"Nomor darurat perwakilan RI, KBRI Ottawa: 1-613-410-1481, KJRI Toronto: 1-416-312-5514 dan KJRI Vancouver: 1-778-7781992," ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri,KanadaJustin Trudeau mengatakan tindakan menabrak mati empat orang sekeluarga muslim di Ontario merupakan serangan teroris. Dia bersumpah untuk memerangi Islamofobia.
Ini adalah serangan teroris, dimotivasi oleh kebencian, di jantung salah satu komunitas kami. Pemerintah akan mengambil lebih banyak tindakan untuk membongkar kelompok kebencian sayap kanan, seperti yang kami lakukan dengan Proud Boys dengan menambahkan mereka ke daftar [kelompok] teroris Kanada," ujarnya.
Nathaniel Veltman, tersangka alam kasus ini, ditangkap tidak jauh dari persimpangan tempat serangan terjadi di London, Ontario. Dia mengenakan rompi pelindung tubuh saat beraksi.
Keluarga yang meninggal setelah tabrak lari itu berlangsung merupakan keluarga dengan beberapa generasi. Yakni, Salman Afzaal, 46; istrinya, Madiha Salman, 44; putri mereka yang berusia 15 tahun, Yumnah Afzaal; dan Ibu Salman, Afzaal yang berusia 74 tahun.
(ian)