Tabrakan Kereta Pakistan Tewaskan 43 Orang: 'Semuanya Kacau Balau...'
loading...
A
A
A
DAHARKI - Korban tewas akibat tabrakan dua kereta api di Daharki, Pakistan , kemarin terus bertambah menjadi 43 orang pada hari ini (8/6/2021). Salah satu korban selamat menceritakan tragedi yang dia gambarkan sebagai pemandangan kacau balau.
Norman Riaz sedang berbaring di ranjang susunnya di atas gerbong kereta api Millat Express dan bermain dengan ponselnya saat kereta melaju di sebuah pedesaan di Pakistan tepat sebelum tragedi mematikan terjadi.
Kereta sedang menuju utara dari Karachi ke Lala Musa dengan sekitar 600 penumpang ketika tergelincir pada pukul 03.30 pagi di bagian pertama dari perjalanan 25 jam, 1.300 kilometer (800 mil).
Tidak diketahui apa yang menyebabkan kereta melompati relnya, tetapi Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid—mantan menteri perkeretaapian—menggambarkan bagian jalur itu "berantakan", sementara Menteri Perkeretaapian saat ini Azam Swati menyebutnya "sangat berbahaya".
Penumpang kelas bisnis berbaring di ranjang mereka di kabin eksklusif mereka, sementara penumpang kelas ekonomi duduk di kursi bangku empuk.
"Saya tidak bisa tidur," kata Riaz.
Orang-orang di kabinnya selamat dari penggelinciran relatif tanpa cedera, tetapi hanya beberapa menit kemudian dunianya terbalik.
"Kami jatuh tetapi tidak ada cedera seperti itu," katanya.
“Tapi ketika kereta menabrak kami, semuanya menjadi kacau balau. Ibuku meninggal di depan mataku, semua orang mati.”
Norman Riaz sedang berbaring di ranjang susunnya di atas gerbong kereta api Millat Express dan bermain dengan ponselnya saat kereta melaju di sebuah pedesaan di Pakistan tepat sebelum tragedi mematikan terjadi.
Kereta sedang menuju utara dari Karachi ke Lala Musa dengan sekitar 600 penumpang ketika tergelincir pada pukul 03.30 pagi di bagian pertama dari perjalanan 25 jam, 1.300 kilometer (800 mil).
Tidak diketahui apa yang menyebabkan kereta melompati relnya, tetapi Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid—mantan menteri perkeretaapian—menggambarkan bagian jalur itu "berantakan", sementara Menteri Perkeretaapian saat ini Azam Swati menyebutnya "sangat berbahaya".
Penumpang kelas bisnis berbaring di ranjang mereka di kabin eksklusif mereka, sementara penumpang kelas ekonomi duduk di kursi bangku empuk.
"Saya tidak bisa tidur," kata Riaz.
Orang-orang di kabinnya selamat dari penggelinciran relatif tanpa cedera, tetapi hanya beberapa menit kemudian dunianya terbalik.
"Kami jatuh tetapi tidak ada cedera seperti itu," katanya.
“Tapi ketika kereta menabrak kami, semuanya menjadi kacau balau. Ibuku meninggal di depan mataku, semua orang mati.”