Aktivis Belarusia Nekat Tusuk Lehernya dengan Pena di Pengadilan

Rabu, 02 Juni 2021 - 09:09 WIB
loading...
Aktivis Belarusia Nekat Tusuk Lehernya dengan Pena di Pengadilan
Aktivis Belarusia, Stsiapan Latypau, nekat menusuk lehernya dengan pena di pengadilan untuk memprotes represi politik. Foto/New Zealand Herald
A A A
MINSK - Seorang aktivis Belarusia menikam dirinya sendiri di leher selama sidang pengadilan di Minsk. Tindakan nekatnya itu dilakukan sebagai bentuk protes atas penindasan politik dan ancaman pihak berwenang untuk menuntut kerabatnya.

Stsiapan Latypau menggunakan pena untuk melukai dirinya saat dia duduk di pengadilan di sel terdakwa, menurut pusat hak asasi manusia Viasna di Belarusia.

Video yang diposting di dunia maya menunjukkan Latypau dibawa keluar dari gedung pengadilan di Ibu Kota Belarusia dan dimasukkan ke dalam ambulans.

"Dia dirawat di rumah sakit dan mengalami koma," kata Viasna seperti dikutip dariNew ZealandHerald, Rabu (2/6/2021).

Pengacara Latypau, Olga Batyuk, tidak mau mengomentari kondisi Latypau.

Sebelum menikam dirinya sendiri, Latypau memberi tahu ayahnya selama proses pengadilan bahwa penyelidik telah mengancam akan membuka kasus pidana terhadap kerabat dan rekannya jika dia tidak mengakui kesalahannya.

Latypau menghadapi tuduhan melakukan tindakan yang melanggar ketertiban umum, melawan polisi, serta tindakan lain yang diduga berujung pada hukuman penjara hingga 10 tahun.

Dia telah berada di penjara sejak September lalu, ketika ditangkap selama protes besar-besaran terhadap pemimpin otoriter Belarusia, Presiden Alexander Lukashenko. Protes dipicu oleh Lukashenko yang memenangkan masa jabatan keenam dalam pemilihan umum Agustus tahun lalu yang ditolak oleh oposisi dan menyebutnya sebagai kecurangan.



Pihak berwenang menanggapi aksi demonstrasi dengan tindakan keras, menangkap lebih dari 35.000 dan memukuli ribuan orang.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pada Lukashenko dan pejabat Belarusia lainnya karena melakukan kecurangan dalam pemungutan suara dan menekan aksi protes.

AS dan Uni Eropa memberlakukan sanksi baru pekan lalu setelah Belarusia mengalihkan penerbangan internasional untuk menangkap seorang jurnalis pembangkang.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)