Tanggapi NATO, Rusia Kerahkan 20 Unit Militer Baru di Dekat Perbatasan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia akan mengerahkan sekitar 20 formasi dan unit militer baru di dekat perbatasan baratnya pada akhir tahun ini sebagai tanggapan atas tindakan aliansi transatlantik NATO.
Langkah tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu.
“Tindakan rekan-rekan Barat kami menghancurkan sistem keamanan dunia dan memaksa kami mengambil tindakan pencegahan yang memadai,” ujar Shoigu, dikutip kantor berita Interfax.
"Sekitar 20 formasi dan unit militer akan dibentuk di Distrik Militer Barat pada akhir tahun ini," papar dia.
Sementara pekan itu, saat ketegangan dengan Rusia memanas, ribuan pasukan NATO, beberapa kapal perang, dan puluhan pesawat ikut serta dalam latihan militer yang membentang melintasi Atlantik, melalui Eropa dan ke kawasan Laut Hitam.
Latihan perang tersebut, yang diberi tajuk Steadfast Defender 21, ditujukan untuk mensimulasikan respons organisasi militer 30 negara itu terhadap serangan yang ditujukan kepada salah satu anggotanya.
Latihan ini akan menguji kemampuan NATO untuk mengerahkan pasukan dari Amerika dan menjaga jalur pasokan tetap terbuka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah mengerahkan pasukan dan peralatan di Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia untuk mencoba meyakinkan para anggota yang bertetangga dengan Rusia bahwa mitra mereka akan membantu jika mereka diserang.
Langkah tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu.
“Tindakan rekan-rekan Barat kami menghancurkan sistem keamanan dunia dan memaksa kami mengambil tindakan pencegahan yang memadai,” ujar Shoigu, dikutip kantor berita Interfax.
"Sekitar 20 formasi dan unit militer akan dibentuk di Distrik Militer Barat pada akhir tahun ini," papar dia.
Sementara pekan itu, saat ketegangan dengan Rusia memanas, ribuan pasukan NATO, beberapa kapal perang, dan puluhan pesawat ikut serta dalam latihan militer yang membentang melintasi Atlantik, melalui Eropa dan ke kawasan Laut Hitam.
Latihan perang tersebut, yang diberi tajuk Steadfast Defender 21, ditujukan untuk mensimulasikan respons organisasi militer 30 negara itu terhadap serangan yang ditujukan kepada salah satu anggotanya.
Latihan ini akan menguji kemampuan NATO untuk mengerahkan pasukan dari Amerika dan menjaga jalur pasokan tetap terbuka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah mengerahkan pasukan dan peralatan di Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia untuk mencoba meyakinkan para anggota yang bertetangga dengan Rusia bahwa mitra mereka akan membantu jika mereka diserang.
(sya)