Partai Demokrat Ingin Batalkan Penjualan Senjata ke Israel, Ini Kata Menlu AS

Senin, 24 Mei 2021 - 20:17 WIB
loading...
Partai Demokrat Ingin...
Blinken menuturkan bahwa pemerintah AS berkomitmen untuk bekerja dan melakukan konsultasi penuh dengan Kongres tentang penjualan senjata, khususnya ke Israel. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken angkat bicara mengenai rencana undang-undang (RUU) yang diajukan Partai Demokrat di Kongres, soal penjualan senjata ke Israel. RUU itu diajukan saat Israel tengah gencar-gencarnya melakukan serangan ke Gaza.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan ABC, Blinken menuturkan bahwa pemerintah AS berkomitmen untuk bekerja dan melakukan konsultasi penuh dengan Kongres tentang penjualan senjata, khususnya ke Israel.

"Presiden juga menegaskan dengan jelas bahwa kami berkomitmen untuk memberikan Israel sarana untuk mempertahankan diri, terutama dalam hal serangan roket tanpa pandang bulu terhadap warga sipil," ucap Blinken dalam wawancara tersebut.

"Setiap negara akan menanggapi itu dan kami berkomitmen untuk membela Israel," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (24/5/2021).

Pekan lalu, kelompok progresif Partai Demokrat di DPRAS memperkenalkan langkah untuk memblokir penjualan amunisi presisi dipandu yang diusulkan senilai USD735 juta keIsrael.

Anggotak kelompok progresif Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, memelopori resolusi ketidaksetujuan bersama dengan perwakilan Mark Pocan dan Rashida Tlaib.

Mereka berusaha untuk melarang penjualan senilai USD735 juta yang diusulkan, sebagian besar terdiri dari apa yang dikenal sebagai Joint Direct Attack Munitions, yang mengubah "bom bodoh" menjadi senjata berpemandu presisi.

“Selama beberapa dekade, AS telah menjual miliaran dolar persenjataan ke Israel tanpa pernah mengharuskan mereka untuk menghormati hak-hak dasar Palestina. Dengan melakukan itu, kami secara langsung berkontribusi pada kematian, perpindahan dan pencabutan hak jutaan orang," kata Ocasio-Cortez dalam sebuah pernyataan.

"Pada saat begitu banyak orang, termasuk Presiden Biden, mendukung gencatan senjata, kita seharusnya tidak mengirimkan persenjataan 'serangan langsung' ke Perdana Menteri Netanyahu untuk memperpanjang kekerasan ini," tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)