Intelijen AS: 3 Ilmuwan Lab Wuhan Jatuh Sakit sebelum Wabah COVID-19 Dimulai

Senin, 24 Mei 2021 - 14:47 WIB
loading...
Intelijen AS: 3 Ilmuwan...
Para petugas keamanan siaga berjaga di depan Institut Virologi Wuhan di China. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Tiga ilmuwan peneliti di sebuah laboratorium di Institut Virologi Wuhan , China, jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit. Mereka jatuh sakit sebelum wabah virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dimulai di kota itu.

Laporan intelijen terbaru Amerika Serikat (AS) mengungkapkan hal tersebut. Laporan, yang sebelumnya dirahasiakan, itu telah dibocorkan Wall Street Journal (WSJ) pada hari Minggu (24/5/2021).



Menurut detail laporan itu, para peneliti medis yang berbasis di Wuhan jatuh sakit pada musim gugur 2019 dengan gejala yang konsisten dengan COVID-19 dan penyakit musiman yang umum.

WSJ juga mengutip beberapa pejabat yang akrab dengan data intelijen, yang tampaknya terpecah belah atas informasi baru tersebut.

Beberapa pihak meragukan bukti pendukung untuk laporan intelijen Amerika dan menyatakan bahwa penyelidikan tambahan masih diperlukan. Pejabat yang lain menganggap penilaian baru itu dapat dipercaya.

"Informasi yang kami dapatkan dari berbagai sumber memiliki kualitas yang sangat bagus. Itu sangat tepat. Apa yang tidak diberitahukan kepada Anda adalah mengapa mereka [para peneliti] jatuh sakit," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada WSJ.

Asal-usul pandemi COVID-19 global, yang telah mendatangkan malapetaka di seluruh dunia selama tahun 2020, masih menjadi bahan perdebatan sengit.

Laporan bulan Maret dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa virus itu kemungkinan besar menyebar ke manusia dari hewan.

Teori bahwa virus corona SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium China—yang dihebohkan oleh banyak pihak termasuk pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump—diberi label oleh tim ilmuwan 12 negara sebagai "sangat tidak mungkin", meskipun disebutkan bahwa lebih tepat waktu dan data komprehensif diperlukan untuk menarik kesimpulan yang kuat.

Spekulasi tentang asal mula COVID-19 yang terkait dengan laboratorium telah berulang kali dibantah oleh Beijing, di mana pemerintah China mengecam tuduhan tersebut sebagai politisasi dan menyerukan teori lain untuk diselidiki—khususnya, dugaan bahwa virus itu mungkin berasal dari luar China, seperti di pangkalan militer Fort Detrick di Maryland, AS.

Laporan WHO masih gagal menyimpulkan dari mana asal-usul COVID-19 dan membuat para ilmuwan masih ragu.



Pakar penyakit menular Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci, yang pada awal Mei menyatakan bahwa dia "tidak yakin" tentang perkembangan alami COVID-19, menyerukan penyelidikan lebih lanjut tentang asal-usulnya.

“Tentu saja, orang-orang yang menyelidikinya mengatakan bahwa kemungkinan itu adalah kemunculan dari reservoir hewan yang kemudian menginfeksi individu, tetapi itu bisa jadi sesuatu yang lain, dan kita perlu mencari tahu. Jadi, Anda tahu, itulah alasan mengapa saya mengatakan saya sangat mendukung penyelidikan apa pun yang menyelidiki asal-usul virus," kata Fauci, yang mengelola Institut Penyakit Menular dan Alergi Nasional AS, dalam acara “United Facts of America: A Festival of Fact-Checking" yang dikutip Fox News.

Pandemi COVID-19 dimulai pada Desember 2019, ketika kota Wuhan di China ditutup setelah mengalami peningkatan pesat dari kasus pertama penyakit pernapasan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri pada 30 Maret, Raja Salman Sampaikan Rasa Syukur dan Pesan Persatuan
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Raih Kemenangan Idulfitri...
Raih Kemenangan Idulfitri dengan Film-film Terbaik dan Seru hanya di RCTI!
Gemini 2.5 Pro Teknologi...
Gemini 2.5 Pro Teknologi AI Terbaik yang Diklaim Bantu Pekerjaan Manusia
Garuda Indonesia Angkut...
Garuda Indonesia Angkut 81.000 Penumpang di Puncak Arus Mudik Lebaran
Berita Terkini
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
16 menit yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
1 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
1 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
3 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
4 jam yang lalu
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
4 jam yang lalu
Infografis
Dalam Seminggu 3 Pesawat...
Dalam Seminggu 3 Pesawat Jatuh, AL AS Umumkan Jeda Keselamatan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved