Putin Ancam Rontokkan Gigi Musuh yang Berani Gigit Rusia

Jum'at, 21 Mei 2021 - 09:59 WIB
loading...
Putin Ancam Rontokkan...
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengatakan beberapa musuh asing bermimpi untuk "menggigit" sebagian wilayah Rusia yang sangat luas. Dia mengancam bahwa Moskow akan merontokkan gigi musuh yang berani mencoba "menggigit" wilayahnya.

Ancaman itu disampaikan selama panggilan konferensi dengan para pejabat Rusia. Menurutnya, musuh asing telah berupaya untuk menghalau Rusia sejak berabad-abad silam.



Pemimpin Kremlin itu tidak menyebut nama orang maupun negara yang dia anggap musuh pengganggu Rusia.

"Sepanjang waktu, hal yang sama terjadi: begitu Rusia tumbuh lebih kuat, mereka menemukan dalih untuk menghambat perkembangannya," kata Putin.

Dia menggambarkan musuh yang berargumen bahwa tidak adil membiarkan wilayah Rusia tetap luas dengan kekayaan alamnya.

"Semua orang ingin menggigit kami atau menggigit sesuatu dari kami, tetapi mereka yang ingin melakukannya harus tahu bahwa kami akan merontokkan gigi mereka sehingga mereka tidak bisa menggigit," kata orang nomor satu Rusia itu, seperti dikutip AP, Jumat (21/5/2021).

"Perkembangan militer kami adalah jaminannya," lanjut dia.

Kremlin telah menjadikan modernisasi angkatan bersenjata negara itu sebagai prioritas utama di tengah ketegangan dalam hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Hubungan Rusia-Barat telah tenggelam ke posisi terendah pasca-Perang Dingin atas aneksasi Moskow terhadap Semenanjung Crimea dari Ukraina tahun 2014, tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika, serangan siber, dan masalah lainnya.

Putin mengatakan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia melanjutkan tren sejarah lama yang menahan saingan kuat, mengutip Tsar Rusia Alexander III yang menuduh bahwa "semua orang takut dengan luasnya kami."

"Bahkan setelah kita kehilangan sepertiga dari potensi kita," ujar Putin merujuk pada negara-negara pecahan Soviet yang merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet tahun 1991. "Rusia masih terlalu besar untuk beberapa orang," kata Putin.

"Tidak peduli apa yang kami lakukan, tidak peduli bagaimana kami mencoba memuaskan selera mereka yang mencoba menahan kami, penahanan akan terus berlanjut karena banyak lawan kami tidak menginginkan negara seperti Rusia," ujar Putin.

“Tapi kami, warga Federasi Rusia membutuhkannya, dan kami akan melakukan segalanya untuk tidak hanya melestarikan tetapi memperkuatnya.”

Dia mengeklaim bahwa Rusia sekarang memiliki kekuatan nuklir strategis paling modern dibandingkan dengan kekuatan nuklir lainnya, termasuk senjata canggih seperti glide hipersonik Avangard.

Pihak militer Moskow telah mengatakan bahwa Avangard mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan melakukan manuver tajam dalam perjalanannya untuk menghindari perisai rudal musuh.

Itu telah dipasang ke rudal balistik antarbenua buatan Soviet yang ada, bukan hulu ledak tipe yang lebih tua, dan unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.

Militer Moskow mengatakan bahwa di masa depan Avangard dapat dipasang ke rudal berat prospektif seperti Sarmat, yang sedang dikembangkan.



Putin juga memuji calon senjata lainnya, termasuk drone bawah air bertenaga atom; Poseidon, yang dipersenjatai dengan senjata nuklir yang mampu menghasilkan gelombang tsunami dahsyat di dekat pantai musuh. Tesnya terus berlanjut.

Putin merasa negaranya berhasil membenahi persenjataannya tanpa membebani perekonomian nasional dengan memilih prioritas militer secara cermat.

Dia mencatat bahwa Rusia tahun ini ditetapkan untuk membelanjakan setara dengan USD42 miliar untuk pertahanan, dibandingkan dengan anggaran Pentagon yang mencapai USD700 miliar.

"Kami telah berhasil mendukung angkatan bersenjata kami tanpa militerisasi anggaran negara, dan kami akan terus melakukannya," kata Putin.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)