WHO Serukan Jeda Kemanusiaan di Gaza
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan jeda kemanusiaan dalam pemboman Israel di Gaza . Jeda kemanusiaan ini untuk memungkinkan akses bantuan karena sistem kesehatan di Gaza menghadapi kekurangan kritis.
"Penutupan titik masuk dan keluar untuk pasien dan tim kesehatan kemanusiaan serta pembatasan ketat terhadap masuknya pasokan medis memperburuk krisis kesehatan masyarakat ini," kata Direktur Regional WHO, Ahmed Al-Mandhari.
"Tingkat keparahan cedera menekan sistem kesehatan yang sudah kewalahan menghadapi kekurangan kritis obat-obatan dan persediaan penting sementara juga memerangi pandemi Covid-19," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, kepala perwakilan WHO untuk Tepi Barat dan Gaza, Rik Peeperkorn menuturkan konvoi PBB untuk membawa bantuan kemanusiaan, termasuk 10.000 vaksin virus Corona Sinopharm, ke Gaza dan membawa orang-orang yang terluka keluar, siap masuk segera setelah bisa mendapatkan akses.
"Sampai ada kesepakatan gencatan senjata, semua pihak dalam konflik harus menyetujui jeda kemanusiaan untuk memastikan akses masuk dan keluar dari Gaza," ujarnya.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, telah tewas dan lebih dari 1.700 luka-luka dalam serangan udara dan artileri.
"Penutupan titik masuk dan keluar untuk pasien dan tim kesehatan kemanusiaan serta pembatasan ketat terhadap masuknya pasokan medis memperburuk krisis kesehatan masyarakat ini," kata Direktur Regional WHO, Ahmed Al-Mandhari.
"Tingkat keparahan cedera menekan sistem kesehatan yang sudah kewalahan menghadapi kekurangan kritis obat-obatan dan persediaan penting sementara juga memerangi pandemi Covid-19," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, kepala perwakilan WHO untuk Tepi Barat dan Gaza, Rik Peeperkorn menuturkan konvoi PBB untuk membawa bantuan kemanusiaan, termasuk 10.000 vaksin virus Corona Sinopharm, ke Gaza dan membawa orang-orang yang terluka keluar, siap masuk segera setelah bisa mendapatkan akses.
"Sampai ada kesepakatan gencatan senjata, semua pihak dalam konflik harus menyetujui jeda kemanusiaan untuk memastikan akses masuk dan keluar dari Gaza," ujarnya.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, telah tewas dan lebih dari 1.700 luka-luka dalam serangan udara dan artileri.
(esn)