Gedung di Gaza Dibombardir Israel, 10 Orang Sekeluarga Tewas Sekaligus
loading...
A
A
A
GAZA - Sebuah keluarga yang terdiri dari 10 orang tewas sekaligus pada hari ini (15/5/2021) dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza barat, Palestina . Mereka tewas setelah gedung tiga lantai tempat mereka mengungsi runtuh dibombardir jet tempur militer Zionis.
Otoritas Kesehatan Palestina di Gaza, seperti dikutip AFP, mengatakan delapan anak dan dua wanita, semuanya dari keluarga Abu Hatab, tewas di gedung tiga lantai di kamp pengungsi Shati yang runtuh.
Pesawat-pesawat tempur Israel memperbarui serangan udara di Gaza pada Sabtu pagi dan Hamas menanggapinya dengan menembakkan roket-roket ke Israel saat pertempuran mereka memasuki malam kelima.
Para diplomat Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Arab sedang berusaha mengakhiri konflik tersebut.
Militer Israel mengeklaim serangan udaranya menargetkan fasilitas intelijen militer Hamas dan sejumlah lokasi peluncuran roket di Gaza utara.
Kementerian Urusan Agama Palestina mengatakan pesawat Israel menghancurkan sebuah masjid. Seorang juru bicara militer Zionis mengaku militer sedang memeriksa laporan tersebut.
Di seberang perbatasan, sirene terdengar di sebagian besar wilayah Israel selatan, membuat penduduk berlindung. Di kota Bersyeba dan Asdod bangunan dihantam roket. Tidak ada laporan korban luka.
Dengan tidak ada tanda-tanda berakhirnya pertempuran, korban menyebar lebih jauh, di mana warga Palestina melaporkan pada hari Jumat bahwa 11 orang tewas di Tepi Barat yang diduduki di tengah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel.
Otoritas Kesehatan Palestina mengatakan saat ini tercatat ada 132 orang yang telah tewas di Gaza sejak konflik pecah hari Senin. Korban tewas itu termasuk 32 anak dan 21 perempuan. Sebanyak 950 orang lainnya terluka.
Di pihak Israel, sembilan orang tewas sejak konflik hari Senin. Para korban tewas tersebut termasuk seorang tentara militer dan seorang warga India.
Sementara itu,Mesir memimpin upaya regional untuk mengamankan gencatan senjata. Kairo mendorong kedua belah pihak untuk gencatan senjata.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan Menteri Luar Negeri Mesir dan Yordania membahas upaya untuk mengakhiri konfrontasi Gaza dan mencegah "provokasi" di Yerusalem.
Uni Emirat Arab pada hari Jumat menyerukan gencatan senjata dan negosiasi sambil menyampaikan belasungkawa kepada semua korban pertempuran di kedua pihak. Negara ini telah menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel yang ditengahi mantan presiden AS Donald Trump beberapa bulan lalu.
Otoritas Kesehatan Palestina di Gaza, seperti dikutip AFP, mengatakan delapan anak dan dua wanita, semuanya dari keluarga Abu Hatab, tewas di gedung tiga lantai di kamp pengungsi Shati yang runtuh.
Pesawat-pesawat tempur Israel memperbarui serangan udara di Gaza pada Sabtu pagi dan Hamas menanggapinya dengan menembakkan roket-roket ke Israel saat pertempuran mereka memasuki malam kelima.
Para diplomat Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Arab sedang berusaha mengakhiri konflik tersebut.
Militer Israel mengeklaim serangan udaranya menargetkan fasilitas intelijen militer Hamas dan sejumlah lokasi peluncuran roket di Gaza utara.
Kementerian Urusan Agama Palestina mengatakan pesawat Israel menghancurkan sebuah masjid. Seorang juru bicara militer Zionis mengaku militer sedang memeriksa laporan tersebut.
Di seberang perbatasan, sirene terdengar di sebagian besar wilayah Israel selatan, membuat penduduk berlindung. Di kota Bersyeba dan Asdod bangunan dihantam roket. Tidak ada laporan korban luka.
Dengan tidak ada tanda-tanda berakhirnya pertempuran, korban menyebar lebih jauh, di mana warga Palestina melaporkan pada hari Jumat bahwa 11 orang tewas di Tepi Barat yang diduduki di tengah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel.
Otoritas Kesehatan Palestina mengatakan saat ini tercatat ada 132 orang yang telah tewas di Gaza sejak konflik pecah hari Senin. Korban tewas itu termasuk 32 anak dan 21 perempuan. Sebanyak 950 orang lainnya terluka.
Di pihak Israel, sembilan orang tewas sejak konflik hari Senin. Para korban tewas tersebut termasuk seorang tentara militer dan seorang warga India.
Sementara itu,Mesir memimpin upaya regional untuk mengamankan gencatan senjata. Kairo mendorong kedua belah pihak untuk gencatan senjata.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan Menteri Luar Negeri Mesir dan Yordania membahas upaya untuk mengakhiri konfrontasi Gaza dan mencegah "provokasi" di Yerusalem.
Uni Emirat Arab pada hari Jumat menyerukan gencatan senjata dan negosiasi sambil menyampaikan belasungkawa kepada semua korban pertempuran di kedua pihak. Negara ini telah menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel yang ditengahi mantan presiden AS Donald Trump beberapa bulan lalu.
(min)