Ramalan Khamenei: Israel Lenyap dalam 19 Tahun, Kissinger: Hilang Tahun Depan
loading...
A
A
A
Jika memang mantan menteri luar negeri AS itu benar-benar membuat pernyataan tersebut, maka ramalan keruntuhan Israel akan terjadi tahun depan.
Ide-ide tentang kemampuan Israel bertahan hidup, ternyata lebih dekat daripada yang diyakini Israel dan para pendukungnya.
Dalam artikel opini bulan Februari di Yedioth Ahronot, mantan kepala Shin Bet, Yuval Diskin, menyesalkan Israel tidak akan bertahan untuk generasi berikutnya. Dia tidak berbicara secara kiasan.
Diskin menjelaskan, "Saya tidak berbicara tentang ancaman nuklir Iran, rudal Hizbullah, atau Islam fundamentalis ekstremis. Saya berbicara tentang tren demografis, sosial dan ekonomi yang telah mengubah esensi negara dan ditakdirkan untuk membahayakan eksistensinya di satu generasi."
"Dalam waktu sekitar 40 tahun, sekitar setengah dari warga Israel akan menjadi ultra-Ortodoks dan Arab," tulis dia.
Ini jelas merupakan masalah keamanan bagi Israel, terutama karena keduanya dikecualikan dari militer dan seperti yang diakui Diskin, "Keduanya lazim dalam kecenderungan anti-Zionis."
Teori bom waktu demografis telah dibahas banyak sekali selama bertahun-tahun, terutama ketika seseorang mempertimbangkan populasi gabungan Gaza dan Tepi Barat, bersama dengan apa yang disebut populasi Arab Israel, yang mencakup sekitar 20% dari populasi Israel.
Oleh karena itu Israel tidak bisa menjadi negara mayoritas Yahudi dan demokrasi pada saat yang sama. "Jika tidak bisa keduanya, impian Zionis di mana Israel didirikan akan berakhir," demikian pendapat jurnalis Michael Petrou pada 2008.
Ide-ide tentang kemampuan Israel bertahan hidup, ternyata lebih dekat daripada yang diyakini Israel dan para pendukungnya.
Dalam artikel opini bulan Februari di Yedioth Ahronot, mantan kepala Shin Bet, Yuval Diskin, menyesalkan Israel tidak akan bertahan untuk generasi berikutnya. Dia tidak berbicara secara kiasan.
Diskin menjelaskan, "Saya tidak berbicara tentang ancaman nuklir Iran, rudal Hizbullah, atau Islam fundamentalis ekstremis. Saya berbicara tentang tren demografis, sosial dan ekonomi yang telah mengubah esensi negara dan ditakdirkan untuk membahayakan eksistensinya di satu generasi."
"Dalam waktu sekitar 40 tahun, sekitar setengah dari warga Israel akan menjadi ultra-Ortodoks dan Arab," tulis dia.
Ini jelas merupakan masalah keamanan bagi Israel, terutama karena keduanya dikecualikan dari militer dan seperti yang diakui Diskin, "Keduanya lazim dalam kecenderungan anti-Zionis."
Teori bom waktu demografis telah dibahas banyak sekali selama bertahun-tahun, terutama ketika seseorang mempertimbangkan populasi gabungan Gaza dan Tepi Barat, bersama dengan apa yang disebut populasi Arab Israel, yang mencakup sekitar 20% dari populasi Israel.
Oleh karena itu Israel tidak bisa menjadi negara mayoritas Yahudi dan demokrasi pada saat yang sama. "Jika tidak bisa keduanya, impian Zionis di mana Israel didirikan akan berakhir," demikian pendapat jurnalis Michael Petrou pada 2008.
(sya)