Junta Militer Deklarasikan Pemerintah Bayangan Myanmar sebagai Kelompok Teroris

Minggu, 09 Mei 2021 - 22:16 WIB
loading...
Junta Militer Deklarasikan...
Junta Myanmar menyatakan bahwa sekelompok anggota parlemen yang digulingkan, yang menjalankan pemerintahan bayangan, sekarang akan diklasifikasikan sebagai teroris. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Junta Myanmar menyatakan bahwa sekelompok anggota parlemen yang digulingkan, yang menjalankan pemerintahan bayangan, sekarang akan diklasifikasikan sebagai "teroris". Langkah ini datang ketika militer bergerak untuk memperketat cengkeramannya di Myanmar.

Sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta 1 Februari, di mana mereka menahan dan menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, pemberontakan nasional telah menolak untuk mencabut tuntutannya untuk mengembalikan demokrasi.

Para pengunjuk rasa terus turun ke jalan setiap hari, sementara boikot nasional oleh mahasiswa dan fakultas serta pegawai negeri sipil di berbagai sektor telah membuat negara terhenti.

Sementara itu, sekelompok anggota parlemen yang digulingkan, banyak dari mereka sebelumnya adalah bagian dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi Aung San Suu Kyi, telah membentuk "Pemerintah Persatuan Nasional" atau NUG untuk melemahkan junta.

Pada tengah pekan, NUG mengumumkan pembentukan apa yang disebut "kekuatan pertahanan rakyat" untuk melindungi warga sipil yang menghadapi kekerasan dari militer.

Semalam, televisi yang dikelola pemerintah mengumumkan bahwa NUG, kekuatan pertahanan rakyatnya, dan kelompok afiliasi yang dikenal sebagai Komite Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH) - kata Burma untuk parlemen - sekarang diklasifikasikan sebagai "organisasi teroris".

"Kami meminta masyarakat untuk tidak mendukung aksi teroris, memberikan bantuan aksi teror yang mengancam keamanan masyarakat dari CRPH, NUG, dan PDF," bunyi siaran berita itu, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (9/5/2021).

Sebelumnya, junta telah menyatakan CRPH dan NUG sebagai "perkumpulan yang melanggar hukum", dan mengatakan bahwa berinteraksi dengan mereka sama dengan pengkhianatan tingkat tinggi.

Tetapi penunjukan baru mereka sebagai "organisasi teroris" berarti siapa pun yang berbicara kepada mereka - termasuk jurnalis - dapat dikenakan dakwaan di bawah undang-undang anti-terorisme.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Khawatir Serangan Militer...
Khawatir Serangan Militer India, Pakistan Tutup Sekolah di Kashmir
Kapal Bantuan Gaza Diserang...
Kapal Bantuan Gaza Diserang Drone, Freedom Flotilla: Israel Harus Tanggung Jawab!
Rekomendasi
Megan Domani Nyaman...
Megan Domani Nyaman Akting Bareng Darius Sinathrya di Series Sugar Daddy
Alasan Vietnam Lebih...
Alasan Vietnam Lebih Menarik Buat Investasi, Indonesia Banyak Preman
Siapkan Lulusan Berkualitas,...
Siapkan Lulusan Berkualitas, Mahasiswa UT akan Dibekali Kemampuan Bahasa Asing
Berita Terkini
Yaman Serang Pangkalan...
Yaman Serang Pangkalan Udara Israel dengan Rudal Hipersonik, Kebakaran Berkobar di Tamra
9 menit yang lalu
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
53 menit yang lalu
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
1 jam yang lalu
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
2 jam yang lalu
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
3 jam yang lalu
5 Fakta Kebakaran Israel...
5 Fakta Kebakaran Israel yang Menggemparkan, Karma untuk Gaza?
3 jam yang lalu
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved