Banjir dan Hujan Es di Makkah Reda, Warga dan Jamaah Umrah Gembira
loading...
A
A
A
MAKKAH - Cuaca buruk sempat mengakibatkan banjir dan hujan es di Makkah pada Selasa (28/4). Namun kondisi hari ini, Rabu (28/4), banjir telah reda dan cuaca cerah.
Hujan deras yang turun di Saudi pun disambut gembira oleh warga Arab Saudi dan jamaah umrah di Masjidil Haram. Mereka tetap optimis.
Penduduk Arab Saudi bersuka cita saat hujan melanda beberapa bagian kerajaan pada Selasa (28/4).
Media sosial dipenuhi unggahan video-video hujan yang turun ketika anak-anak muda Saudi memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan negara mereka dalam sudut pandang yang berbeda.
“Saya ingin dunia melihat betapa indahnya Arab Saudi, bahkan selama musim panas,” tutur Areej Hasan, dari Abha di barat daya negara itu.
“Jalan-jalan Abha yang indah dihiasi dengan bunga ungu dari pohon jacaranda dan merupakan pemandangan langka untuk melihatnya basah kuyup dalam hujan. Saya dan keluarga memutuskan memakai masker kami dan berjalan-jalan menikmati cuaca yang indah,” ungkap dia.
Hujan yang jarang terjadi membuat anak-anak turun ke jalan untuk bermain saat orang dewasa menyambut suhu yang lebih dingin.
Tapi hujan deras tidak semuanya menyenangkan.
Pada Jumat, pihak berwenang memperingatkan orang-orang tentang hujan lebat dan badai petir di Makkah, Madinah, Al Baha, Jazan, Najran dengan kemungkinan banjir di Provinsi Timur, Riyadh dan Qassim serta hujan ringan di Jawf, Tabuk, dan Perbatasan Utara.
Pertahanan Sipil Saudi memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari tempat-tempat yang berisiko banjir.
Video yang dibagikan dari Makkah menunjukkan mobil-mobil terendam saat air mengalir di jalan yang banjir besar. Mereka yang melakukan shalat tawaf di Masjidil Haram kota itu terjebak dalam badai hujan es.
Ayesha Rashid, yang sedang menunaikan ibadah haji di Makkah, mengatakan dia merasa diberkati menjadi salah satu dari sedikit orang yang dapat melakukan umrah tahun ini, setelah pandemi virus corona membatasi jumlah jamaah haji.
“Perasaannya tidak bisa dipercaya,” ungkap dia.
“Kami tidak mengharapkan ini. Tiba-tiba saya merasakan tetesan hujan dan kemudian orang-orang bersukacita di sekitar saya saat hujan mulai turun di Masjidil Haram. Seolah-olah semua doa kami terkabul,” tutur dia bahagia.
"Hujan dalam Islam menandakan rahmat dan kami diberkati memiliki kesempatan untuk berada di sini di bulan suci Ramadhan," tutur Rasheed.
Video-video di media sosial membawa kegembiraan bagi mereka yang tidak menyaksikan sendiri hujan.
“Saya menerima video dari sepupu saya di Taif sebelum Maghreb dan itu terlihat sangat indah! Orang-orang berkeliling hanya menikmati hujan sebelum berbuka puasa," ujar Aamna Tahir, dari Jeddah.
“Sungguh melegakan dari cuaca panas yang kami hadapi selama jam-jam puasa yang panjang,” pungkas dia.
Hujan deras yang turun di Saudi pun disambut gembira oleh warga Arab Saudi dan jamaah umrah di Masjidil Haram. Mereka tetap optimis.
Penduduk Arab Saudi bersuka cita saat hujan melanda beberapa bagian kerajaan pada Selasa (28/4).
Media sosial dipenuhi unggahan video-video hujan yang turun ketika anak-anak muda Saudi memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan negara mereka dalam sudut pandang yang berbeda.
“Saya ingin dunia melihat betapa indahnya Arab Saudi, bahkan selama musim panas,” tutur Areej Hasan, dari Abha di barat daya negara itu.
“Jalan-jalan Abha yang indah dihiasi dengan bunga ungu dari pohon jacaranda dan merupakan pemandangan langka untuk melihatnya basah kuyup dalam hujan. Saya dan keluarga memutuskan memakai masker kami dan berjalan-jalan menikmati cuaca yang indah,” ungkap dia.
Hujan yang jarang terjadi membuat anak-anak turun ke jalan untuk bermain saat orang dewasa menyambut suhu yang lebih dingin.
Tapi hujan deras tidak semuanya menyenangkan.
Pada Jumat, pihak berwenang memperingatkan orang-orang tentang hujan lebat dan badai petir di Makkah, Madinah, Al Baha, Jazan, Najran dengan kemungkinan banjir di Provinsi Timur, Riyadh dan Qassim serta hujan ringan di Jawf, Tabuk, dan Perbatasan Utara.
Pertahanan Sipil Saudi memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari tempat-tempat yang berisiko banjir.
Video yang dibagikan dari Makkah menunjukkan mobil-mobil terendam saat air mengalir di jalan yang banjir besar. Mereka yang melakukan shalat tawaf di Masjidil Haram kota itu terjebak dalam badai hujan es.
Ayesha Rashid, yang sedang menunaikan ibadah haji di Makkah, mengatakan dia merasa diberkati menjadi salah satu dari sedikit orang yang dapat melakukan umrah tahun ini, setelah pandemi virus corona membatasi jumlah jamaah haji.
“Perasaannya tidak bisa dipercaya,” ungkap dia.
“Kami tidak mengharapkan ini. Tiba-tiba saya merasakan tetesan hujan dan kemudian orang-orang bersukacita di sekitar saya saat hujan mulai turun di Masjidil Haram. Seolah-olah semua doa kami terkabul,” tutur dia bahagia.
"Hujan dalam Islam menandakan rahmat dan kami diberkati memiliki kesempatan untuk berada di sini di bulan suci Ramadhan," tutur Rasheed.
Video-video di media sosial membawa kegembiraan bagi mereka yang tidak menyaksikan sendiri hujan.
“Saya menerima video dari sepupu saya di Taif sebelum Maghreb dan itu terlihat sangat indah! Orang-orang berkeliling hanya menikmati hujan sebelum berbuka puasa," ujar Aamna Tahir, dari Jeddah.
“Sungguh melegakan dari cuaca panas yang kami hadapi selama jam-jam puasa yang panjang,” pungkas dia.
(sya)