Pentagon Ciptakan Microchip yang Bisa Deteksi Covid-19 di Bawah Kulit

Senin, 19 April 2021 - 02:00 WIB
loading...
Pentagon Ciptakan Microchip...
Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Peneliti medis yang bekerja untuk Pentagon mengklaim telah menciptakan microchip yang dapat mengidentifikasi virus seperti Covid-19 jika mereka berada di bawah kulit seseorang. Klaim itu diungkapkan pensiunan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Matt Hepburn.

Pria yang juga berprofesi dokter penyakit menular, mengatakan bahwa microchip bertindak seperti lampu "mesin pemeriksa" bagi orang-orang. Tetapi, ini tidak melacak setiap gerakan mereka, yang telah menjadi pusat teori konspirasi online tentang Vaksinasi Covid-19.



Teknologi ini dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), yang beroperasi di bawah Pentagon.

Hepburn, yang berbicara di USS Theodore Roosevelt, di mana tahun lalu lebih dari 1.200 personel dinyatakan positif Covid-19, sesuatu yang menurut Hepburn dapat dicegah oleh microchip ini di masa mendatang.

Microchip, yang tidak digunakan secara luas di luar Departemen Pertahanan, tertanam di bawah kulit dalam gel seperti tisu dan terus-menerus menguji darah penerima untuk mencari bukti adanya virus, seperti Covid-19.



"Itu sebuah sensor. Benda kecil berwarna hijau di sana. Anda taruh di bawah kulit Anda dan hal itu memberitahu Anda bahwa ada reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh dan sinyal itu berarti Anda akan mengalami gejala besok," ungkapnya, seperti dilansir Russia Today.

Dia juga mengklaim bahwa teknologi deteksi dini dapat menghentikan infeksi pada jalurnya.

Teknologi lain yang disorot yang secara langsung dapat mempengaruhi virus seperti Covid-19 adalah mesin dialisis yang akan digunakan untuk menyaring dan mendetoks darah dan kemudian memasukkan kembali darah ke pasien sampai virus dikeluarkan dari tubuh.



Seorang pasangan militer yang dijuluki 'Pasien 16' dilaporkan melalui proses ini setelah mengalami penyakit serius yang menyebabkan syok septik dan kegagalan organ. Setelah empat hari perawatan, peneliti mengklaim dia sembuh total.

“Bagi kami, di DARPA, jika para ahli menertawakan Anda dan mengatakan itu tidak mungkin, Anda berada di ruang yang tepat,” tukas Hepburn.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Panglima Militer Israel:...
Panglima Militer Israel: Tentara yang Tewas di Gaza Jauh Lebih Banyak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved