Penipu Skema Ponzi Terbesar Dunia Bernard Madoff Meninggal di Penjara AS

Kamis, 15 April 2021 - 11:00 WIB
loading...
Penipu Skema Ponzi Terbesar...
Bernard Madoff, penipu skema Ponzi terbesar di dunia meninggal di penjara AS. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK CITY - Bernard Madoff, yang dihukum karena menjalankan penipuan skema Ponzi terbesar di dunia, meninggal hari Rabu di penjara federal Amerika Serikat (AS). Sang penipu yang jadi legenda ini meninggal saat menjalani hukuman 150 tahun.

Biro Penjara Federal telah mengonfirmasi kematian Madoff. Dia meninggal di usia 82 tahun.

Baca juga: Pria Cacat Dikremasi Hidup-hidup, Gantikan Mayat Pria Kaya yang Minta Dikubur

Madoff menderita gagal ginjal kronis dan beberapa penyakit medis lainnya.

Dia telah ditahan di penjara federal di Butner, North Carolina, setelah dijatuhi hukuman 150 tahun penjara pada Juni 2009 karena rekayasa penipuan yang diperkirakan mencapai USD64,8 miliar.

Ribuan korban Madoff, besar dan kecil, termasuk individu, badan amal, dana pensiun, dan dana lindung nilai (hedge fund).

Di antara mereka yang dikhianati adalah aktor Kevin Bacon, Kyra Sedgwick dan John Malkovich; pitcher Hall of Fame bisbol Sandy Koufax; dan badan amal yang terkait dengan sutradara Steven Spielberg.

Pemilik New York Mets, klien lama Madoff, berjuang selama bertahun-tahun untuk menurunkan tim bisbol yang bagus karena kerugian yang mereka derita.

“Kami pikir dia adalah Tuhan. Kami mempercayai segalanya di tangannya," kata pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Elie Wiesel, yang yayasannya kehilangan USD15,2 juta, dalam wawancara 2009, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/4/2021).

Beberapa korban kehilangan segalanya. Banyak yang berasal dari komunitas Yahudi, di mana Madoff pernah menjadi dermawan utama.

Kejahatan Madoff diungkapkan kepada pihak berwenang pada tahun 2008 oleh kedua putranya, yang bukan bagian dari skema.

Penipuan itu mengungkap lubang di Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, yang karena ketidakmampuan atau kelalaiannya merusak setengah lusin pemeriksaan.

"Ada beberapa kali saya bertemu dengan SEC dan berpikir, 'Mereka menangkap saya'," kata Madoff kepada pengacara dalam wawancara di penjara sebagaimana dikutip ABC News.

Madoff pernah menjadi pembuat pasar terbesar di Nasdaq, setelah menjabat sebagai ketua non-eksekutifnya.

Perusahaan pialangnya terletak di menara Midtown Manhattan yang dikenal sebagai Lipstick Building.

Karyawan di sana mengatakan bahwa mereka merasa seperti bagian dari keluarga Madoff. Mereka tidak tahu dia menjalankan penipuannya di lantai yang berbeda. Hanya sedikit yang tepercaya yang melakukannya.

Dalam skema Ponzi tipikal, uang dari investor baru digunakan untuk membayar jumlah yang terutang kepada investor sebelumnya.

Madoff mengatakan penipuannya dimulai pada awal 1990-an, tetapi jaksa dan banyak korban percaya itu dimulai lebih awal.

Para investor terpesona oleh keuntungan tahunan dua digit yang mantap yang tampaknya dihasilkan Madoff, dan yang menurut orang lain mustahil untuk dijelaskan atau pun ditiru.

Baca juga: China Sarankan Jepang Buang Saja 1,25 Juta Ton Air Nuklir Fukushima ke AS

Uang tersebut membantu Madoff dan istrinya, Ruth, menikmati kemewahan seperti penthouse Manhattan, vila Prancis, serta mobil dan kapal pesiar mahal, dengan total kekayaan bersih sekitar USD825 juta.

Tapi tak seorang pun dari keluarga dekat Madoff berada di ruang sidang Manhattan ketika Hakim Distrik Denny Chin menghukumnya.

Juga tidak ada keluarga, teman, atau pendukung yang mengirimkan surat yang membuktikan karakter baik atau perbuatannya untuk mendukung keringanan hukuman.

"Saya percaya ketika saya memulai masalah ini, kejahatan ini, bahwa itu akan menjadi sesuatu yang dapat saya selesaikan, tetapi itu menjadi tidak mungkin," kata Madoff di pengadilan. "Sekeras yang saya coba, semakin dalam saya menggali diri saya sendiri ke dalam lubang."

Madoff juga berbicara kepada para korban yang hadir, dengan mengatakan, “Saya minta maaf. Saya tahu itu tidak membantu Anda."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Benarkah Berkurban adalah...
Benarkah Berkurban adalah Wajib? Begini Dalilnya!
Kisah Prabu Siliwangi...
Kisah Prabu Siliwangi Bertakhta di Singgasana Palangka Batu Sakral Raja Pajajaran
Pangeran William dan...
Pangeran William dan Kate Middleton Lindungi Putri Charlotte Agar Tak Bernasib seperti Harry
Berita Terkini
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Infografis
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved