Iran Produksi 55 Kg Uranium yang Diperkaya 20% Sejak Januari
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran telah membuat 55 kg uranium yang diperkaya hingga 20%. Ini menunjukkan produksi yang lebih cepat daripada tingkat 10 kg per bulan yang disyaratkan undang-undang Iran yang menciptakan proses itu pada Januari.
Pengumuman itu terjadi sehari setelah Teheran dan Washington mengadakan apa yang mereka gambarkan sebagai pembicaraan tidak langsung yang "konstruktif" di Wina pada Selasa (6/4).
Pembicaraan itu bertujuan menemukan cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Parlemen Iran mengeluarkan undang-undang tahun lalu yang mewajibkan pemerintah memperkuat program nuklirnya.
Langkah itu sebagai reaksi terhadap tindakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membawa AS keluar dari kesepakatan nuklir pada 2018.
Tindakan Trump mendorong Iran terus melanggar batas perjanjian pada program nuklirnya yang dirancang mempersulit pengembangan bom atom. Tuduhan ingin membuat senjata nuklir itu dibantah Teheran.
Undang-undang tersebut mengharuskan Iran mulai memperkaya uranium hingga 20% dan menetapkan minimal 120 kg uranium yang dimurnikan ke tingkat itu dibuat setiap tahun, yang jumlahnya mencapai 10 kg sebulan.
“Tingkat produksi Iran sudah hingga 40% lebih cepat dari itu,” ungkap juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi.
"Dalam waktu kurang dari empat bulan kami telah memproduksi 55 kg uranium yang diperkaya 20% dalam waktu sekitar delapan bulan kami bisa mencapai 120 kg," ujar Kamalvandi kepada TV pemerintah.
Uranium dianggap diperkaya sangat tinggi pada level 20%. Memperkaya hingga 20% adalah langkah besar untuk pengayaan uranium tingkat senjata.
Laporan triwulanan tentang aktivitas nuklir Iran oleh pengawas nuklir PBB pada Februari mengatakan pada 16 Februari, Iran telah memproduksi 17,6 kg uranium yang diperkaya hingga 20%, dengan tingkat berikutnya diperkaya antara 2% -5%.
Seorang diplomat senior mengatakan saat itu bahwa Iran memproduksi uranium yang diperkaya hingga 20% dengan kecepatan 15 kg per bulan.
Sebagai bagian dari percepatan pelanggaran perjanjian nuklir baru-baru ini, pada Januari Iran mulai memperkaya uranium hingga 20% di Fordow.
Fordow adalah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah yang dibangun secara rahasia di dalam gunung yang mungkin untuk menahan setiap pemboman udara.
Berdasarkan kesepakatan nuklir, Teheran sama sekali tidak diizinkan untuk memperkaya uranium di Fordow.
Hingga Januari, Iran belum memperkaya lebih dari kemurnian 4,5% atau di atas batas kesepakatan 3,67% tetapi masih jauh di bawah 20% yang dicapai Iran sebelum kesepakatan, atau 90% yang merupakan tingkat senjata nuklir.
Pengumuman itu terjadi sehari setelah Teheran dan Washington mengadakan apa yang mereka gambarkan sebagai pembicaraan tidak langsung yang "konstruktif" di Wina pada Selasa (6/4).
Pembicaraan itu bertujuan menemukan cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Baca Juga
Parlemen Iran mengeluarkan undang-undang tahun lalu yang mewajibkan pemerintah memperkuat program nuklirnya.
Langkah itu sebagai reaksi terhadap tindakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membawa AS keluar dari kesepakatan nuklir pada 2018.
Tindakan Trump mendorong Iran terus melanggar batas perjanjian pada program nuklirnya yang dirancang mempersulit pengembangan bom atom. Tuduhan ingin membuat senjata nuklir itu dibantah Teheran.
Undang-undang tersebut mengharuskan Iran mulai memperkaya uranium hingga 20% dan menetapkan minimal 120 kg uranium yang dimurnikan ke tingkat itu dibuat setiap tahun, yang jumlahnya mencapai 10 kg sebulan.
“Tingkat produksi Iran sudah hingga 40% lebih cepat dari itu,” ungkap juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi.
"Dalam waktu kurang dari empat bulan kami telah memproduksi 55 kg uranium yang diperkaya 20% dalam waktu sekitar delapan bulan kami bisa mencapai 120 kg," ujar Kamalvandi kepada TV pemerintah.
Uranium dianggap diperkaya sangat tinggi pada level 20%. Memperkaya hingga 20% adalah langkah besar untuk pengayaan uranium tingkat senjata.
Laporan triwulanan tentang aktivitas nuklir Iran oleh pengawas nuklir PBB pada Februari mengatakan pada 16 Februari, Iran telah memproduksi 17,6 kg uranium yang diperkaya hingga 20%, dengan tingkat berikutnya diperkaya antara 2% -5%.
Seorang diplomat senior mengatakan saat itu bahwa Iran memproduksi uranium yang diperkaya hingga 20% dengan kecepatan 15 kg per bulan.
Sebagai bagian dari percepatan pelanggaran perjanjian nuklir baru-baru ini, pada Januari Iran mulai memperkaya uranium hingga 20% di Fordow.
Fordow adalah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah yang dibangun secara rahasia di dalam gunung yang mungkin untuk menahan setiap pemboman udara.
Berdasarkan kesepakatan nuklir, Teheran sama sekali tidak diizinkan untuk memperkaya uranium di Fordow.
Hingga Januari, Iran belum memperkaya lebih dari kemurnian 4,5% atau di atas batas kesepakatan 3,67% tetapi masih jauh di bawah 20% yang dicapai Iran sebelum kesepakatan, atau 90% yang merupakan tingkat senjata nuklir.
(sya)