Turki Panggil Duta Besar China Terkait Tanggapan atas Klaim Uighur
loading...
A
A
A
ANKARA - Turki memanggil duta besar (dubes) China setelah kedutaannya mengatakan memiliki hak menanggapi para pemimpin oposisi yang mengkritik perlakuan China terhadap Muslim Uighur tiga dekade lalu.
Para politisi yakni Ketua Partai IYI Meral Aksener dan Walikota Ankara Mansur Yavas dari partai oposisi utama CHP, telah memperingati 31 tahun pemberontakan singkat oleh Uighur melawan pemerintah di ujung barat China.
"Kami tidak akan tinggal diam tentang penganiayaan dan kemartiran mereka,” tweet Aksener di Twitter.
"Kami masih merasakan sakitnya pembantaian itu pada tahun 1990,” ujar Yavas.
Duta Besar China untuk Turki Liu Shaobin dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Turki setelah kedutaannya men-tweet pernyataan sebagai tanggapan atas tweet Aksener dan Yavas.
Lihat infografis: Arab Saudi Izinkan Umrah Saat Ramadhan, Ini Syaratnya
"Pihak China dengan tegas menentang siapa pun yang berkuasa yang dengan cara apa pun menantang kedaulatan China dan integritas teritorial dan sangat mengutuk ini. Pihak China memiliki hak yang sah untuk menanggapi," ungkap Kedutaan Besar China.
Sebanyak 40.000 etnis Uighur di Turki telah mengkritik pendekatan pemerintah Turki ke Beijing setelah China menyetujui perjanjian ekstradisi pada Desember yang dikhawatirkan dapat menyebabkan etnis Uighur dikirim kembali ke China untuk menghadapi tuduhan tidak jelas yang mereka bantah.
Para politisi yakni Ketua Partai IYI Meral Aksener dan Walikota Ankara Mansur Yavas dari partai oposisi utama CHP, telah memperingati 31 tahun pemberontakan singkat oleh Uighur melawan pemerintah di ujung barat China.
"Kami tidak akan tinggal diam tentang penganiayaan dan kemartiran mereka,” tweet Aksener di Twitter.
"Kami masih merasakan sakitnya pembantaian itu pada tahun 1990,” ujar Yavas.
Duta Besar China untuk Turki Liu Shaobin dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Turki setelah kedutaannya men-tweet pernyataan sebagai tanggapan atas tweet Aksener dan Yavas.
Lihat infografis: Arab Saudi Izinkan Umrah Saat Ramadhan, Ini Syaratnya
"Pihak China dengan tegas menentang siapa pun yang berkuasa yang dengan cara apa pun menantang kedaulatan China dan integritas teritorial dan sangat mengutuk ini. Pihak China memiliki hak yang sah untuk menanggapi," ungkap Kedutaan Besar China.
Sebanyak 40.000 etnis Uighur di Turki telah mengkritik pendekatan pemerintah Turki ke Beijing setelah China menyetujui perjanjian ekstradisi pada Desember yang dikhawatirkan dapat menyebabkan etnis Uighur dikirim kembali ke China untuk menghadapi tuduhan tidak jelas yang mereka bantah.