Pelaku Pembunuh Polisi di AS Penganut Teori Konspirasi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Noah Green, pelaku penyerangan polisi di Washington, Amerika Serikat (AS) disebut penganut teori konspirasi . Green menyerang polisi yang berjaga di Capitoll Hill, yang menewaskan satu orang dan melukai satu orang petugas lainnya.
Menurut laporan media, Green kerap menulis di akun Facebooknya tentang akhir zaman, anti-Kristus dan "pengendalian pikiran pemerintah.
Green, menurut laporan media setempat seperti dilansir Reuters pada Sabtu (3/4/2021), juga mengatakan, dia menganggur setelah meninggalkan pekerjaannya, sebagian karena penderitaan.
Facebook dalam sebuah pernyataan kemudian menuturkan bahwa mereka menghapus akun tersangka dari Facebook dan Instagram, dan melakukan kontak dengan penegak hukum.
Sementara itu, Robert Contee, penjabat kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai motiv pelaku.
“Jelas ini adalah seseorang yang secara aktif mencoba untuk menyerang siapa pun atau apa pun, kami tidak tahu sekarang,” kata Contee.
"Apakah serangan itu terjadi pada penegak hukum, atau siapa pun, kami memiliki tanggung jawab untuk mengungkapnya dan kami akan melakukannya," tukasnya.
Menurut laporan media, Green kerap menulis di akun Facebooknya tentang akhir zaman, anti-Kristus dan "pengendalian pikiran pemerintah.
Green, menurut laporan media setempat seperti dilansir Reuters pada Sabtu (3/4/2021), juga mengatakan, dia menganggur setelah meninggalkan pekerjaannya, sebagian karena penderitaan.
Facebook dalam sebuah pernyataan kemudian menuturkan bahwa mereka menghapus akun tersangka dari Facebook dan Instagram, dan melakukan kontak dengan penegak hukum.
Sementara itu, Robert Contee, penjabat kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai motiv pelaku.
“Jelas ini adalah seseorang yang secara aktif mencoba untuk menyerang siapa pun atau apa pun, kami tidak tahu sekarang,” kata Contee.
"Apakah serangan itu terjadi pada penegak hukum, atau siapa pun, kami memiliki tanggung jawab untuk mengungkapnya dan kami akan melakukannya," tukasnya.
(esn)