Armenia Terbukti Tembakkan Rudal Iskander ke Azerbaijan, Ini Kata Rusia

Sabtu, 03 April 2021 - 12:30 WIB
loading...
Armenia Terbukti Tembakkan...
Serpihan bangkai rudal dari sistem rudal taktis Iskander buatan Rusia ditemukan pihak berwenang Azerbaijan di kota Shusha. Foto/Caliber.az
A A A
MOSKOW - Sebuah serpihan dari bangkai rudal Iskander buatan Rusia ditemukan di kota Shusha di Nagorno Karabakh yang dikuasai Azerbaijan . Serpihan misil itu jadi bukti bahwa Armenia benar-benar menembakkan rudal balistik taktis tersebut ketika berkonflik dengan Azerbaijan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh pada 2020.

Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan dia tidak tahu jika Kementerian Pertahanan melaporkan kepada Presiden Putin bahwa pasukan Azerbaijan menemukan pecahan rudal Iskander di Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Ada Bukti Armenia Memang Tembakkan Rudal Iskander Rusia ke Azerbaijan

"Tidak, sejauh yang saya mengerti, ini adalah informasi baru," kata Peskov, seperti dikutip TASS, Sabtu (3/4/2021).

"Saya tidak tahu apakah ada laporan dari Kementerian Pertahanan dan apakah petinggi kami memiliki informasi rinci tentang itu. Ini, tentu saja, adalah hak prerogatif mereka, untuk tingkat yang lebih tinggi," katanya.

Juru bicara Kremlin itu ingat bahwa sistem rudal taktis Iskander buatan Rusia tidak pernah digunakan selama eskalasi konflik di Nagorno-Karabakh pada musim gugur 2020.

"Ini [rudal tidak digunakan] telah dikonfirmasi," katanya. Pihaknya belum memiliki informasi tentang dari mana asal pecahan rudal yang ditemukan oleh pihak Azerbaijan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kepala markas operasional Badan Nasional untuk Pekerjaan Ranjau (ANAMA) Azerbaijan, Idris Ismayilov, mengungkap temuan bangkai rudal itu kepada wartawan pada Jumat (2/4/2021).

"Indeks 9M723 ditemukan di bangkai rudal yang ditemukan di Shusha," kata Ismayilov.

"Dengan demikian, diketahui bahwa rudal ini ditembakkan dari sistem rudal balistik taktis Iskander," lanjut dia.

"Fragmennya ditemukan pada jarak 780 meter dari satu sama lain. Berdasarkan analisis terbaru, kami sampai pada kesimpulan bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem rudal balistik taktis Iskander-M. Wilayahnya sedang dijelajahi," ujarnya.

Seorang perwakilan ANAMA menyatakan bahwa mereka telah menemukan pecahan rudal tersebut pada 15 Maret.

Armenia adalah satu-satunya negara di kawasan itu yang memiliki rudal buatan Rusia.

Bukti baru penggunaan rudal Iskander ini muncul sebulan setelah Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan mengkritik rudal buatan Rusia tersebut karena hanya meledak 10 persen pada tingkatan tertentu.

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Dinyatakan sebagai Pria Terseksi di Rusia

Klaim tersebut disambut dengan bantahan cepat dari Kementerian Pertahanan Rusia, yang mengatakan bahwa Pashinyan telah disesatkan dan bahwa tidak ada rudal Iskander yang digunakan selama Perang Nagorno-Karabakh Kedua.

Setelah pernyataan tersebut, Pashinyan menarik kembali klaimnya dan mengatakan bahwa dia setuju dengan penilaian yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Kritik awal Pashinyan terhadap rudal Iskander Rusia juga memicu krisis nasional di Armenia.

Tak lam setelah komentar tersebut, anggota Staf Umum Armenia; Tiran Khachatryan, mengkritik komentar Pashinyan. Kritik itu membuatnya dipecat. Staf Umum lantas meminta Pashinyan mengundurkan diri.

Hal itu menyebabkan ketegangan antara pemerintah dan oposisi Armenia, yang hanya mereda sebagian ketika Pashinyan mengumumkan bahwa akan ada pemilu baru.

Pada 26 Februari, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev juga membantah penggunaan misil Iskander dalam perang di Nagorno-Karabakh.

'Kami tidak melihat rudal Iskander diluncurkan," kata Aliyev kepada wartawan. "Inilah sebabnya, ketika kami mendengar pernyataan kemarin [oleh Pashinyan tentang ketidakefektifan rudal], kami sekali lagi tertarik [bahwa rudal itu mungkin telah digunakan]—tetapi tidak, kami tidak melihatnya digunakan."

Pada 9 November beberapa jam sebelum penandatanganan deklarasi perdamaian trilateral pada 10 November, rekaman video dipublikasikan secara online menunjukkan pasukan Armenia meluncurkan dua rudal Iskander. Fact Investigation Platform, sebuah organisasi pemeriksa fakta Armenia, menyimpulkan bahwa rekaman itu cukup untuk mengonfirmasi klaim bahwa Armenia telah menggunakan rudal tersebut selama perang.

Belakangan pada bulan itu, blogger anti-pemerintah sayap kanan Artur Danielyan menerbitkan video yang katanya menunjukkan rudal meledak. Ia mengklaim video tersebut direkam pada 7 November lalu.

Pada 16 Februari, mantan presiden Armenia Serzh Sargsyan menggemakan klaim itu, dan mengkritik Pashinyan karena menembakkan rudal ke Shusha menjelang akhir perang, alih-alih menembaknya lebih awal ke sasaran Azerbaijan di luar garis kontak.

Shusha, kota di puncak bukit dekat ibu kota Nagorno-Karabakh Stepanakert (Khankandi), direbut oleh Azerbaijan selama Perang Nagorno-Karabakh Kedua. Itu sebelumnya berada di bawah kendali pasukan Armenia sejak 1992.

Armenia pertama kali menerima rudal operasional taktis Iskander-E dari Rusia pada 2013. Rudal tersebut membawa hulu ledak 480 kg dan memiliki jangkauan 280 kilometer.

Bergantung pada jenis hulu ledak, fragmen Iskander bisa mematikan pada jarak hingga 200 meter dari lokasi ledakan. Menurut database Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, roket tipe 9M723 yang foto-fotonya telah dipublikasikan oleh ANAMA dikirim pada tahun 2016.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Xi Jinping dan Putin...
Xi Jinping dan Putin Bertemu, China Perkuat Dukungan Ekonomi ke Rusia
Pakistan Lancarkan Operasi...
Pakistan Lancarkan Operasi Militer ke India, Serang Tiga Pangkalan Udara
Heboh Pilot Jet Tempur...
Heboh Pilot Jet Tempur Wanita India Ditangkap Pakistan, Benarkah?
Rekomendasi
Peneliti UI Soroti Ketangguhan...
Peneliti UI Soroti Ketangguhan Bulog di Usia 58: Pilar Utama Swasembada yang Tak Tergoyahkan
SUN Energy dan PT Bekasi...
SUN Energy dan PT Bekasi Power Jalin Kerja Sama Pengembangan PLTS
Nyamuk Demam Berdarah...
Nyamuk Demam Berdarah Muncul Jam Berapa?
Berita Terkini
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
Kemenangan atau Mati...
Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian
Pilot Non-Muslim Pakistan...
Pilot Non-Muslim Pakistan Ini yang Pertama Tembus Pertahanan India, Siapa Dia?
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Pakistan Tangkap Pilot...
Pakistan Tangkap Pilot Perempuan Pertama India setelah Pesawatnya Ditembak
Pakistan Klaim Tak Ada...
Pakistan Klaim Tak Ada Opsi Perang Nuklir dengan India, Ini Alasannya
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved