Kejahatan pada Warga Asia Meningkat di New York, Polisi Dikerahkan
loading...
A
A
A
“Sebanyak 26 insiden sejauh ini telah mengakibatkan tujuh penangkapan,” papar kepolisian.
“Insiden itu termasuk 12 serangan sepanjang tahun ini, tiga di antaranya akhir pekan lalu,” ungkap kepolisian.
“Sebagai perbandingan, dibandingkan tahun lalu pada pekan ini, tidak ada serangan yang dilaporkan terhadap orang Asia-Amerika,” papar kepolisian.
Karena kejahatan rasial terlalu sering tidak dilaporkan, sekarang siapa pun yang menelepon 911 dapat mengucapkan satu kata bahasa Inggris untuk bahasa ibu mereka, seperti Mandarin, dan operator polisi akan membantu mengakses penerjemah yang berbicara lebih dari 200 bahasa.
Para advokat mengaitkan lonjakan kejahatan kebencian pada komunitas Asia-Amerika Kepulauan Pasifik atas penyebaran virus corona.
Komunitas tersebut melaporkan lonjakan kekerasan sejak Maret 2020, ketika Presiden Donald Trump berulang kali menyebut COVID-19 sebagai "virus China" dan "kung flu," yang menurut beberapa orang memicu sentimen anti-Asia.
Kejahatan kebencian terhadap orang Asia-Amerika naik 149% pada 2020 di 16 kota besar Amerika Serikat dibandingkan dengan 2019, menurut Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme.
Insiden kekerasan termasuk orang-orang yang disayat dengan pisau pemotong, disulut dengan api dan pelecehan verbal, menurut kesaksian pada sidang Kongres AS tentang kekerasan anti-Asia yang digelar bulan ini.
Insiden paling mematikan adalah penembakan bulan ini di tiga spa daerah Atlanta yang menewaskan delapan orang, enam orang di antaranya wanita Asia.
Seorang pria kulit putih berusia 21 tahun telah didakwa dengan berbagai tuduhan pembunuhan.
“Insiden itu termasuk 12 serangan sepanjang tahun ini, tiga di antaranya akhir pekan lalu,” ungkap kepolisian.
“Sebagai perbandingan, dibandingkan tahun lalu pada pekan ini, tidak ada serangan yang dilaporkan terhadap orang Asia-Amerika,” papar kepolisian.
Karena kejahatan rasial terlalu sering tidak dilaporkan, sekarang siapa pun yang menelepon 911 dapat mengucapkan satu kata bahasa Inggris untuk bahasa ibu mereka, seperti Mandarin, dan operator polisi akan membantu mengakses penerjemah yang berbicara lebih dari 200 bahasa.
Para advokat mengaitkan lonjakan kejahatan kebencian pada komunitas Asia-Amerika Kepulauan Pasifik atas penyebaran virus corona.
Komunitas tersebut melaporkan lonjakan kekerasan sejak Maret 2020, ketika Presiden Donald Trump berulang kali menyebut COVID-19 sebagai "virus China" dan "kung flu," yang menurut beberapa orang memicu sentimen anti-Asia.
Kejahatan kebencian terhadap orang Asia-Amerika naik 149% pada 2020 di 16 kota besar Amerika Serikat dibandingkan dengan 2019, menurut Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme.
Insiden kekerasan termasuk orang-orang yang disayat dengan pisau pemotong, disulut dengan api dan pelecehan verbal, menurut kesaksian pada sidang Kongres AS tentang kekerasan anti-Asia yang digelar bulan ini.
Insiden paling mematikan adalah penembakan bulan ini di tiga spa daerah Atlanta yang menewaskan delapan orang, enam orang di antaranya wanita Asia.
Seorang pria kulit putih berusia 21 tahun telah didakwa dengan berbagai tuduhan pembunuhan.