AS Kian Nekat, Pesawat Mata-matanya Dekati China dalam Jarak 46,8 Km

Selasa, 23 Maret 2021 - 09:27 WIB
loading...
AS Kian Nekat, Pesawat...
Pergerakan pesawat mata-mata RC-135U Combat Sent Angkatan Udara AS di dekat wilayah China, Senin (22/3/2021). Foto/Twitter @SCS_PI
A A A
BEIJING - Militer Amerika Serikat (AS) semakin nekat meningkatkan penerbangan pesawat mata-mata hariannya di dekat wilayah China . Kemarin (22/3/2021), pesawat mata-mata mereka terbang hanya berjarak 25,3 mil laut atau 46,8 km dari pantai China.

Mengutip data automatic dependent surveillance-broadcast (ADS-B) yang tersedia untuk umum, kelompok think tank South China Sea Probing Initiative (SCSPI) melaporkan pada hari Senin bahwa pesawat mata-mata RC-135U Combat Sent Angkatan Udara AS telah terbang hanya 25,33 mil laut dari perairan pesisir China.



"Ini adalah jarak terpendek yang dicapai pesawat pengintai AS dari garis pantai China, berdasarkan data publik sejauh ini," kata lembaga think tank tersebut, yang terhubung dengan Universitas Peking, sebagaimana dikutip Sputniknews, Selasa (23/3/2021).

Menurut gambar yang dibagikan oleh SCSPI tentang jalur penerbangan pesawat, jalur terdekat Combat Sent ke pantai China berada tepat di lepas pantai Shantou, sebuah kota setingkat prefektur di Provinsi Guangdong timur dekat ujung selatan Selat Taiwan.

Di tempat lain di Laut China Selatan bagian utara, SCSPI mencatat sebuah pesawat patroli maritim P-8A Poseidon Angkatan Laut AS dan sebuah pesawat intelijen elektronik EP-3E Aries Angkatan Laut AS juga sedang berpatroli.

Mengutip Military.com, Angkatan Udara AS (USAF) memiliki dua pesawat Combat Sent, yang memiliki berbagai peralatan khusus untuk menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing.

Pesawat semacam itu dapat digunakan untuk mengumpulkan banyak informasi tentang peralatan radar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), seperti yang beroperasi di Lapangan Udara Shantou Waisha, pangkalan udara Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) di pantai timur Shantou.

Tidak jelas jenis pesawat China apa yang terbang dari Shantou atau pangkalan udara terdekat lainnya, tetapi informasi terbaru menunjukkan pesawat tempur J-10C dan J-7E serta pesawat penanggulangan elektronik Y-8G telah terbang dari daerah tersebut. Namun, Combat Sent juga bisa melacak penggunaan radar oleh instalasi pertahanan pantai, sistem pertahanan udara, dan banyak lagi.



Area tersebut berada dalam jangkauan rudal jelajah Taiwan, dan kemungkinan akan menghadapi pemboman jika terjadi perang antara pasukan China dan Taiwan.

Operasi pesawat mata-mata Amerika itu berlangsung pada saat para pejabat AS meningkatkan tekanan mereka terhadap China. Sebelum pertemuan puncak "2+2" di Alaska dengan dua diplomat China terkemuka pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh China menggunakan paksaan dan agresi di Laut China Selatan dengan membentengi pulau-pulau di wilayah yang diklaimnya yang juga diklaim negara-negara lain lain di wilayah tersebut.

“Kami bersatu dalam visi kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, di mana negara-negara mengikuti aturan, bekerja sama kapan pun mereka bisa, dan menyelesaikan perbedaan mereka dengan damai. Dan khususnya, kami akan mendorong kembali jika perlu ketika China menggunakan paksaan atau agresi untuk mendapatkan jalannya," kata Blinken.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
Profil Ivanka Trump,...
Profil Ivanka Trump, Anak Donald Trump yang Punya Gelar Sabuk Biru Jiu-Jitsu
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Rusia dan AS Sepakati...
Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
Ribuan Orang Protes...
Ribuan Orang Protes Proyek Hotel Menantu Trump di Serbia
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
AS dan Rusia 12 Jam...
AS dan Rusia 12 Jam Rundingkan Gencatan Senjata Ukraina, Apa Hasilnya?
Eks Ajudan Zelensky:...
Eks Ajudan Zelensky: Ukraina Berencana Ledakkan Pembangkit Nuklir Jika Kalah
Geger! Dikira Tewas...
Geger! Dikira Tewas Kecelakaan dan Dimakamkan, Perempuan Ini Tiba-Tiba Pulang
Rekomendasi
Berapa Gaji Ole Romeny...
Berapa Gaji Ole Romeny di Oxford United?
Keren Banget, Siswi...
Keren Banget, Siswi Berusia 15 Tahun Ini Berhasil Lulus SNBP 2025 di Unair
BNI Gelar RUPS Hari...
BNI Gelar RUPS Hari Ini: Putrama Calon Kuat Direktur Utama Gantikan Royke Tumilaar
Berita Terkini
Saat Warga Palestina...
Saat Warga Palestina Keluar Buka Puasa, Pemukim Rebut Rumah Mereka di Hebron
13 menit yang lalu
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
59 menit yang lalu
Profil Ivanka Trump,...
Profil Ivanka Trump, Anak Donald Trump yang Punya Gelar Sabuk Biru Jiu-Jitsu
1 jam yang lalu
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
2 jam yang lalu
Iran Luncurkan Kota...
Iran Luncurkan Kota Rudal Bawah Tanah yang Menampung Ribuan Rudal Presisi
3 jam yang lalu
Rusia dan AS Sepakati...
Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
4 jam yang lalu
Infografis
China Kelabakan, Pelabuhan...
China Kelabakan, Pelabuhan Terusan Panama Dijual ke AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved