Ancaman Meningkat, Inggris Tambah Stok Hulu Ledak Nuklir Lebih dari 40%
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris akan menambah persediaan hulu ledak nuklirnya lebih dari 40% untuk memastikan keamanannya dalam kondisi global yang lebih berisiko dan ancaman teknologi baru.
Pernyataan itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Selasa (16/3).
Negara itu sebelumnya telah mengurangi persediaan senjata nuklirnya. Pada 2010, pemerintah menetapkan 180 hulu ledak untuk periode pertengahan 2020.
Johnson membatalkan batas sebelumnya dan mengatakan jumlahnya sekarang akan meningkat menjadi maksimal 260 hulu ledak nuklir.
Dalam tinjauan keamanan dan pertahanannya, Inggris mengatakan menghadapi risiko dari negara-negara bersenjata nuklir, negara-negara nuklir baru dan terorisme nuklir yang disponsori negara.
Lihat infografis: Iron Sting, Mortir Berpemandu Laser Buat Israel Semakin Digdaya
Menurut Inggris, penangkal nuklirnya diperlukan untuk menjamin keamanannya dan sekutunya.
“Beberapa negara sekarang secara signifikan meningkatkan dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka,” ungkap pernyataan pemerintah Inggris.
"Meningkatnya persaingan global, tantangan terhadap tatanan internasional, dan perkembangan teknologi yang berpotensi mengganggu, semuanya merupakan ancaman bagi stabilitas strategis," papar pemerintah Inggris.
Langkah tersebut dikritik The Elders, kelompok mantan pembuat kebijakan global yang mengkampanyekan perdamaian.
"Sementara Inggris mengutip peningkatan ancaman keamanan sebagai pembenaran untuk langkah ini, tanggapan yang tepat untuk tantangan ini harus bekerja secara multilateral untuk memperkuat perjanjian kontrol senjata internasional dan untuk mengurangi, bukan meningkatkan, jumlah senjata nuklir yang ada," papar Kepala The Elders, Mary Robinson.
Ditanya terkait kebijakan pemerintah di parlemen, Johnson mengatakan Inggris masih berkomitmen untuk pengurangan senjata nuklir global.
Inggris juga mengatakan pihaknya berencana mengganti hulu ledak nuklirnya saat ini dengan yang baru, yang dapat beroperasi sepanjang umur empat kapal selam baru yang sedang dibangun dan akan mulai beroperasi pada awal 2030-an.
Inggris akan bekerja dengan Amerika Serikat untuk memastikan hulu ledak baru tetap kompatibel dengan Trident.
Dengan kapal selamnya saat ini, Inggris mengatakan tetap berpegang pada kebijakan yang ada untuk selalu memiliki satu kapal selam dari empat kapal selam penangkal nuklirnya dalam patroli berkelanjutan.
Pernyataan itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Selasa (16/3).
Negara itu sebelumnya telah mengurangi persediaan senjata nuklirnya. Pada 2010, pemerintah menetapkan 180 hulu ledak untuk periode pertengahan 2020.
Johnson membatalkan batas sebelumnya dan mengatakan jumlahnya sekarang akan meningkat menjadi maksimal 260 hulu ledak nuklir.
Dalam tinjauan keamanan dan pertahanannya, Inggris mengatakan menghadapi risiko dari negara-negara bersenjata nuklir, negara-negara nuklir baru dan terorisme nuklir yang disponsori negara.
Lihat infografis: Iron Sting, Mortir Berpemandu Laser Buat Israel Semakin Digdaya
Menurut Inggris, penangkal nuklirnya diperlukan untuk menjamin keamanannya dan sekutunya.
“Beberapa negara sekarang secara signifikan meningkatkan dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka,” ungkap pernyataan pemerintah Inggris.
"Meningkatnya persaingan global, tantangan terhadap tatanan internasional, dan perkembangan teknologi yang berpotensi mengganggu, semuanya merupakan ancaman bagi stabilitas strategis," papar pemerintah Inggris.
Langkah tersebut dikritik The Elders, kelompok mantan pembuat kebijakan global yang mengkampanyekan perdamaian.
"Sementara Inggris mengutip peningkatan ancaman keamanan sebagai pembenaran untuk langkah ini, tanggapan yang tepat untuk tantangan ini harus bekerja secara multilateral untuk memperkuat perjanjian kontrol senjata internasional dan untuk mengurangi, bukan meningkatkan, jumlah senjata nuklir yang ada," papar Kepala The Elders, Mary Robinson.
Ditanya terkait kebijakan pemerintah di parlemen, Johnson mengatakan Inggris masih berkomitmen untuk pengurangan senjata nuklir global.
Inggris juga mengatakan pihaknya berencana mengganti hulu ledak nuklirnya saat ini dengan yang baru, yang dapat beroperasi sepanjang umur empat kapal selam baru yang sedang dibangun dan akan mulai beroperasi pada awal 2030-an.
Inggris akan bekerja dengan Amerika Serikat untuk memastikan hulu ledak baru tetap kompatibel dengan Trident.
Dengan kapal selamnya saat ini, Inggris mengatakan tetap berpegang pada kebijakan yang ada untuk selalu memiliki satu kapal selam dari empat kapal selam penangkal nuklirnya dalam patroli berkelanjutan.
(sya)