Iron Sting, Mortir Dipandu Laser Bikin Israel Semakin Digdaya

Senin, 15 Maret 2021 - 08:19 WIB
loading...
Iron Sting, Mortir Dipandu...
Mortir Iron Sting Israel saat menjalani uji coba kemarin. Foto/Kementerian Pertahanan Israel
A A A
TEL AVIV - Israel semakin digdaya dengan memiliki senjata canggih baru bernama Iron Sting. Itu adalah mortir yang dipandu laser.

Senjata baru itu telah menyelesaikan uji coba dan akan membawa daya tembak yang lebih besar ke unit yang lebih kecil sambil mengurangi kerusakan tambahan pada non-kombatan karena tingkat akurasinya yang tinggi. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, Minggu.



Mortir Iron Sting 120mm dikembangkan oleh kementerian bersama dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Sistem Elbit. Setelah merampungkan uji coba di selatan negara itu, senjata tersebut akan dikirim ke tentara.

Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan dalam pernyataannya bahwa industri Israel menyediakan IDF dengan teknologi "yang mengubah arena pertempuran dan memberi kami cara yang lebih mematikan, akurat, dan efektif."

Merujuk pada bentrokan Israel dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza dan kelompok Hizbullah Lebanon di utara, Gantz mengatakan senjata itu memenuhi kebutuhan tentara untuk “alat yang cocok untuk memerangi musuh yang bersembunyi di antara penduduk sipil, sambil mematuhi standar hukum dan nilai yang ditetapkan oleh Negara Israel.”

Dia mengatakan Iron Sting akan berintegrasi dengan baik dengan rencana multi-tahun IDF, kerangka umum di mana IDF membangun persenjataannya dan melatih pasukannya untuk menghadapi ancaman yang diperkirakan akan dihadapi di tahun-tahun mendatang.

Kolonel Arik Avivi, kepala departemen persenjataan pasukan darat IDF, mengatakan senjata itu menawarkan "kemampuan yang hingga hari ini digunakan untuk brigade atau divisi, dan kami sedang membawanya ke level batalion."

“Itu akan menawarkan kematian yang sangat besar untuk tingkat ukuran kekuatan tersebut,” ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Senin (15/3/2021).

Menurut Kepala Administrasi Pengembangan Senjata dan Infrastruktur Teknologi Kementerian Pertahanan, Yaniv Rotem, mortir tersebut telah dikembangkan selama sepuluh tahun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)