Trump Pecat Inspektur Jenderal yang Selidiki Penjualan Senjata ke Saudi

Selasa, 19 Mei 2020 - 11:16 WIB
loading...
Trump Pecat Inspektur...
Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Steve Linick, dipecat Presiden Donald Trump. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald John Trump memecat seorang Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Jumat lalu. Belakang diketahui, inspektur itu sedang menyelidiki upaya Trump untuk menjual senjata Amerika kepada Arab Saudi tanpa persetujuan Kongres.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Amerika, Eliot Engel, mengungkap kejanggalan di balik pemecatan inspektur jenderal bernama Steve Linick tersebut.

Menurut Engel, keputusan Trump memecat Linick merupakan arahan secara tidak langsung dari Menteri Luar Negeri Michael Pompeo dan istrinya.

"Kantor (Linick) sedang menyelidiki—atas permintaan saya—deklarasi palsu Trump tentang keadaan darurat sehingga dia dapat mengirim senjata ke Arab Saudi," kata Engel, yang merupakan politisi Partai Demokrat, dalam sebuah pernyataan kepada Politico yang dilansir Selasa (19/5/2020).

"Kami belum memiliki gambaran lengkapnya, tetapi meresahkan bahwa Menlu Pompeo ingin Linick mendorong sebelum pekerjaan ini dapat diselesaikan."

Panel yang dipimpin Engel dengan cepat meluncurkan penyelidikan terkait pemecatan Linick selama akhir pekan bersama Senator New Jersey; Bob Menendez, politisi top Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

Para anggota Parlemen telah menuntut agar Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, dan Kantor Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri menyerahkan semua dokumen terkait pemecatan Linick pada hari Jumat.

Keputusan Trump untuk memecat Linick langsung memicu tuduhan dari Demokrat bahwa presiden berusaha untuk menghapus akuntabilitas dan melanjutkan pembersihan inspektur jenderal independen yang dipandang sebagai pejabat yang tidak cukup loyal kepadanya. (Baca: Pakar: Ekonomi Jatuh, Era Arab Saudi Berduit Berakhir )

Seorang ajudan Kongres mengatakan pejabat Departemen Luar Negeri baru-baru ini diberitahu tentang kesimpulan Linick dalam penyelidikannya perihal penjualan senjata ke Saudi, dan bahwa Pompeo menolak untuk duduk wawancara dengan Kantor Inspektur Jenderal. Para pejabat Departemen Luar Negeri belum bersedia berkomentar atas laporan ini.

Presiden Trump berada di bawah pengawasan ketat tahun lalu karena menyatakan darurat nasional untuk menjual senjata kepada Kerajaan Arab Saudi, suatu langkah yang dimaksudkan untuk menghindari persetujuan dari Kongres yang berkantor di Capitol Hill.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Trump Berencana Kerek...
Trump Berencana Kerek Pajak untuk Orang Kaya AS
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Jelang Musim Haji, Ini...
Jelang Musim Haji, Ini 5 Tips Mencegah Mabuk Udara di Pesawat
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Salomiel Arnius Apresiasi Respons Cepat Pemda Kupang Atasi Abrasi di Lahan Bawang
Kisah Konflik Internal...
Kisah Konflik Internal Keluarga Penguasa Mataram Pasca Perintah Pembunuhan Ulama
Berita Terkini
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved