Kesepakatan Ekstradisi China Mengkhawatirkan Etnis Uighur di Turki

Selasa, 09 Maret 2021 - 01:01 WIB
loading...
Kesepakatan Ekstradisi...
Etnis Uighur berunjuk rasa di Istanbul, Turki, 8 Maret 2021. Foto/REUTERS
A A A
ISTANBUL - Ratusan wanita di Istanbul, Turki , berunjuk rasa mengecam perlakuan China terhadap Uighur di Xinjiang.

Nursiman Abdurasit menangis memikirkan ibunya yang dipenjara di Xinjiang dan khawatir etnis Uighur seperti dia di Turki suatu hari nanti akan dipulangkan berdasarkan kesepakatan ekstradisi.

Beijing menyetujui perjanjian ekstradisi antara kedua negara pada Desember. Kesepakatan itu menunggu ratifikasi parlemen Ankara.



Para aktivis itu mewakili 40.000 orang Uighur yang tinggal di Turki untuk menyuarakan penderitaan mereka.

Lihat infografis: Terancam, AS Kerahkan AN/TWQ-1 Avenger di Suriah dan Irak

Nursiman Abdurasit datang ke Turki untuk belajar pada 2015 dan kehilangan kontak dengan keluarganya empat tahun lalu.

Lihat infografis: Tentara Myanmar Takut dengan Pakaian Dalam Perempuan

Musim panas lalu dia menemukan orang tua dan dua saudara laki-lakinya telah dijatuhi hukuman penjara yang lama karena dicurigai melakukan “kegiatan terkait terorisme” yang tidak disebutkan.

"Saya telah hidup dengan pengetahuan bahwa ibu saya berada di pusat penahanan selama empat tahun terakhir, mengalami penindasan," ujar dia dalam protes memperingati Hari Perempuan di pinggir laut Istanbul, dekat konsulat China.

Wanita berusia 32 tahun berkerudung itu mengatakan dia mengingat Hari Perempuan Internasional adalah hari paling membahagiakan bagi ibunya, ketika keluarga akan memberinya hadiah, sampai ibunya menerima hukuman penjara 13 tahun.

Di sekitar Nursiman, 1.000 kerumunan orang mengangkat foto kerabat yang hilang dan mengibarkan bendera biru-putih, lambang gerakan kemerdekaan Turkestan Timur, nama yang mengacu pada gerakan tersebut di Xinjiang.

Para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan satu juta warga Uighur dan Muslim lainnya ditahan di pusat-pusat penahanan di wilayah Xinjiang, China barat laut.

Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Januari China telah melakukan "genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan" dengan menindas warga Uighur.

China membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang. Beijing mengatakan kompleks yang didirikannya di wilayah tersebut menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu membasmi ekstremisme dan separatisme.

"China mengatakan bahwa apa yang kami lakukan adalah kejahatan, 'apa yang Anda lakukan adalah separatisme, meremehkan negara'," ujar Nursiman Abdurasit, menyuarakan keprihatinan tentang konsekuensi dari kesepakatan ekstradisi yang menunggu ratifikasi di komisi parlemen Turki.

“Jika kesepakatan ini diratifikasi, kami bisa diekstradisi untuk kejahatan ini. Jadi kami khawatir,” papar wanita yang tinggal di flat kecil di Istanbul bersama suami Uighur dan putrinya yang berusia enam tahun.

Kekhawatiran Muslim Uighur yang tinggal di Turki telah diperburuk ketergantungan Ankara pada China untuk vaksin COVID-19, setelah menerima 15 juta dosis dari Sinovac Biotech China dan memesan puluhan juta dosis lainnya.

Namun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu membantah bahwa perjanjian ekstradisi akan menyebabkan Uighur dipulangkan. Dia menggambarkannya sebagai rutinitas yang serupa dengan yang dilakukan Turki dengan negara lain.

Seorang juru bicara kedutaan besar China mengatakan bulan lalu bahwa warga Uighur yang telah mengadakan protes rutin di dekat misi diplomatik China di Turki dalam beberapa bulan terakhir berusaha menipu rakyat Turki dan merusak hubungan bilateral.

“Tujuan orang-orang ini dengan kebohongan yang dibuat-buat adalah menyerang kebijakan pemerintah China di Xinjiang, menghitamkan citra China, dan mengeksploitasi masalah yang terkait dengan Xinjiang,” papar dia.

Kedutaan tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes terbaru pada Senin (8/3).
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahasiswa AS Warga Turki...
Mahasiswa AS Warga Turki Ditangkap Hanya karena Dukung Palestina
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Sudah 1.400 Demonstran...
Sudah 1.400 Demonstran Ditangkap, tapi Mengapa Ribuan Orang Lainnya Masih Mau Turun ke Jalanan di Turki?
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 1.000 Orang, Bantuan Asing Berdatangan
Rencana Serangan AS...
Rencana Serangan AS ke Yaman Bocor ke Wartawan, Israel Ketar-ketir
Rekomendasi
Gejala Ketakutan Islam...
Gejala Ketakutan Islam Makhachev Lawan Ilia Topuria, Charles Oliveira Jadi Penyelamat Duel Akbar UFC?
Jejak Leluhur Pemain...
Jejak Leluhur Pemain Keturunan Timnas Indonesia, Ini Persebarannya!
Penjelasan Ending When...
Penjelasan Ending When Life Gives You Tangerines dan Kemungkinan Season 2
Berita Terkini
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
21 menit yang lalu
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
1 jam yang lalu
Iran Siapkan Operasi...
Iran Siapkan Operasi True Promise III Menarget Israel, Berikut 3 Skenarionya
2 jam yang lalu
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
3 jam yang lalu
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
4 jam yang lalu
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
6 jam yang lalu
Infografis
10 Makanan Khas Lebaran...
10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved