Azerbaijan Ungkap Rahasia Tembak Jatuh Rudal Iskander Armenia
loading...
A
A
A
BAKU - Armenia meluncurkan setidaknya satu rudal balistik jarak pendek Iskander buatan Rusia ke Baku selama perang Nagorno Karabakh pada November lalu, namun rudal itu berhasil ditembak jatuh Azerbaijan . Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior Azerbaijan.
Menurut pejabat itu, Rusia mendorong Armenia untuk menggunakan rudal Iskander dan memberikan dukungan material untuk peluncurannya. Itu dilakukan di hari-hari terakhir konflik Nagorno-Karabakh saat Moskow mendorong gencatan senjata.
“Sebuah rudal balistik Iskander diluncurkan oleh Yerevan langsung ke Ibu Kota (Baku) beberapa hari sebelum gencatan senjata. Itu mengkhawatirkan para pejabat Azerbaijan. Tapi sistem pertahanan rudal yang dioperasikan oleh militer Azerbaijan, Barak-8 buatan Israel, menembak jatuh,” kata pejabat itu.
“Penggunaan lebih lanjut dari rudal ini benar-benar dapat meningkatkan situasi di darat. Dan saya pikir, antara lain, itu meyakinkan kepemimpinan Azerbaijan untuk melakukan gencatan senjata," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa (2/3/2021).
Seorang pejabat senior militer Armenia yang ikut serta dalam perang mengatakan kepada wartawan pada November bahwa Yerevan memang menembakkan rudal jarak pendek ke Azerbaijan.
"(Itu) digunakan selama perang meskipun saya tidak akan mengatakan di mana," kata Kolonel Jenderal Movses Hakobyan, menurut laporan Bloomberg, setelah dia mundur sebagai kepala dinas kendali militer kementerian pertahanan.
"Rusia juga mengirimkan pasokan militer ke Yerevan selama perang sebanyak yang diizinkan oleh hati nurani mereka," tambahnya.
Azerbaijan memiliki versi operasional berbasis darat dari sistem Barak 8 dengan 12 peluncur dan 75 rudal permukaan-ke-udara, yang dapat digunakan untuk menjatuhkan rudal seperti Iskander. Sistem ini diakuisisi oleh Azerbaijan pada 2018 dan telah diuji.
Rekaman video, yang muncul di media sosial beberapa jam sebelum gencatan senjata yang dideklarasikan pada 9 November, menunjukkan bahwa Armenia meluncurkan rudal Iskander ke wilayah Azerbaijan.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan kepada sekelompok wartawan pekan lalu bahwa Armenia telah menembakkan beberapa rudal balistik ke wilayah Azerbaijan, dan negara-negara kawasan dapat melacaknya.
Pada bulan Oktober, serangan rudal Armenia menyebabkan korban sipil di kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja. Azerbaijan melaporkan bahwa setidaknya dua rudal dengan jangkauan 300 km mendarat di distrik dekat Baku.
Baik pasukan Azerbaijan dan Armenia dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran di Nagorno-Karabakh, wilayah pegunungan yang disengketakan.
Menurut pejabat itu, Rusia mendorong Armenia untuk menggunakan rudal Iskander dan memberikan dukungan material untuk peluncurannya. Itu dilakukan di hari-hari terakhir konflik Nagorno-Karabakh saat Moskow mendorong gencatan senjata.
“Sebuah rudal balistik Iskander diluncurkan oleh Yerevan langsung ke Ibu Kota (Baku) beberapa hari sebelum gencatan senjata. Itu mengkhawatirkan para pejabat Azerbaijan. Tapi sistem pertahanan rudal yang dioperasikan oleh militer Azerbaijan, Barak-8 buatan Israel, menembak jatuh,” kata pejabat itu.
“Penggunaan lebih lanjut dari rudal ini benar-benar dapat meningkatkan situasi di darat. Dan saya pikir, antara lain, itu meyakinkan kepemimpinan Azerbaijan untuk melakukan gencatan senjata," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa (2/3/2021).
Seorang pejabat senior militer Armenia yang ikut serta dalam perang mengatakan kepada wartawan pada November bahwa Yerevan memang menembakkan rudal jarak pendek ke Azerbaijan.
"(Itu) digunakan selama perang meskipun saya tidak akan mengatakan di mana," kata Kolonel Jenderal Movses Hakobyan, menurut laporan Bloomberg, setelah dia mundur sebagai kepala dinas kendali militer kementerian pertahanan.
"Rusia juga mengirimkan pasokan militer ke Yerevan selama perang sebanyak yang diizinkan oleh hati nurani mereka," tambahnya.
Azerbaijan memiliki versi operasional berbasis darat dari sistem Barak 8 dengan 12 peluncur dan 75 rudal permukaan-ke-udara, yang dapat digunakan untuk menjatuhkan rudal seperti Iskander. Sistem ini diakuisisi oleh Azerbaijan pada 2018 dan telah diuji.
Rekaman video, yang muncul di media sosial beberapa jam sebelum gencatan senjata yang dideklarasikan pada 9 November, menunjukkan bahwa Armenia meluncurkan rudal Iskander ke wilayah Azerbaijan.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan kepada sekelompok wartawan pekan lalu bahwa Armenia telah menembakkan beberapa rudal balistik ke wilayah Azerbaijan, dan negara-negara kawasan dapat melacaknya.
Pada bulan Oktober, serangan rudal Armenia menyebabkan korban sipil di kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja. Azerbaijan melaporkan bahwa setidaknya dua rudal dengan jangkauan 300 km mendarat di distrik dekat Baku.
Baik pasukan Azerbaijan dan Armenia dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran di Nagorno-Karabakh, wilayah pegunungan yang disengketakan.
Baca Juga
(ian)