Kapal Perusak AS Tiba di Sudan, Sehari setelah Kapal Fregat Rusia

Selasa, 02 Maret 2021 - 12:47 WIB
loading...
Kapal Perusak AS Tiba...
Kapal perusak AS, USS Winston S Churchill, tiba di Pelabuhan Sudan pada Senin (1/3). Foto/seaforces.org
A A A
KHARTOUM - Kapal perusak (destroyer) berpeluru kendali milik Amerika Serikat (AS), USS Winston S Churchill, tiba di Pelabuhan Sudan pada Senin (1/3) untuk kunjungan yang dijadwalkan.

Kedatangan kapal perang AS itu hanya sehari setelah kapal fregat Rusia memasuki pelabuhan Sudan.

Kedatangan kapal perusak AS di Sudan menandai peningkatan kerja sama militer bilateral setelah mencairnya hubungan diplomatik antara kedua negara.



USS Winston S Churchill adalah kapal Angkatan Laut AS pertama yang memasuki Sudan dalam lebih dari 25 tahun.

Lihat infografis: PBNU Tegaskan Menolak Legalisasi Miras, Lebih Banyak Mudaratnya

“Bersama dengan pemerintah transisi yang dipimpin sipil di Sudan, kami berjuang membangun kemitraan antara dua angkatan bersenjata kami,” ungkap Laksamana Muda Michael Baze, direktur markas besar maritim, Angkatan Laut Afrika, Armada Keenam AS.



“Kami berharap dapat memperkuat persahabatan kami melalui peningkatan interaksi di laut dan darat,” papar dia.

“Kunjungan ini akan memberikan kesempatan bagi para pemimpin militer Sudan dan AS untuk terlibat dalam pembicaraan guna mengeksplorasi lebih lanjut peluang bekerja sama dan membangun dasar untuk hubungan yang berkomitmen pada keamanan dan stabilitas di kawasan,” ungkap pernyataan Angkatan Laut AS.

AS menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme dan menandatangani perjanjian untuk memberikan Sudan pinjaman USD1 miliar untuk melunasi tunggakan USD1,2 miliar utangnya pada Bank Dunia.

Kebijakan ini setelah Sudan menandatangani "Persetujuan Abraham" untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Rusia dan Sudan

Pelabuhan Sudan memiliki posisi strategis penting di Laut Merah yang berfungsi sebagai pelabuhan utama Sudan.

Kedatangan kapal perang AS itu hanya selang sehari setelah kapal fregat Rusia, "Admiral Grigorovich", memasuki pelabuhan Sudan.

Seperti diketahui, Moskow berencana membangun pangkalan angkatan laut di pantai Laut Merah Sudan.

“Kapasitas fasilitas angkatan laut Rusia akan dibatasi maksimal 300 personel militer dan sipil serta empat kapal, termasuk kapal bertenaga nuklir,” ungkap rincian yang dipublikasikan di website pemerintah Rusia.

Moskow dalam beberapa tahun terakhir mengalihkan pandangannya ke Afrika saat memperbarui pengaruh geopolitiknya.

Sudan memiliki lokasi strategis yang menjembatani Tanduk Afrika, Teluk, dan Afrika Utara.

Rusia telah membujuk Sudan dengan kerja sama militer dan nuklir sipil. Kedua negara menandatangani kesepakatan antara angkatan bersenjata pada Mei 2019 yang akan berlangsung selama tujuh tahun.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Letjen TNI Aktif dari...
Letjen TNI Aktif dari Korps Kavaleri, Nomor 2 Lulusan Terbaik Akmil 1992
Kejagung Tetapkan 3...
Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penanganan Perkara PN Jakpus, Ini Peran Masing-masing
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Berita Terkini
Paus Fransiskus Meninggal,...
Paus Fransiskus Meninggal, Ini Teks Lengkap Pidato Paskah Terakhirnya yang Ratapi Gaza
12 menit yang lalu
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
7 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
9 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
10 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
11 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
12 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved